Minggu, 26 Januari 2025


Pak Tiwi 2, Alternatif Ungkit Produksi Padi

02 Jan 2025, 13:38 WIBEditor : Herman

Benih Pak Tiwi II

TABLOIDSINARTANI.COM, Karawang--- Pemerintah saat ini terus menggenjot produksi pangan, khususnya padi. Salah satu yang pemerintah garap adalah optimalisasi lahan pertanian. Namun program tersebut bisa mendongkrak produksi jika didukung dengan pengunaan benih varietas unggul.

PT. Agri Makmur Pertiwi, sebagai produsen benih nasional menawarkan varietas padi Pak Tiwi 2. Benih ini merupakan regenerasi kedua, setelah sebelumnya ada benih Pak Tiwi 1. Saat ujicoba penanaman benih yang diklaim lebih tahan terhadap hama penyakit dibandingkan varietas yang selama ini petani gunakan, mampu menghasilkan 9 ton/ha.

Padahal hasil pemantauan Tabloid Sinar Tani selama penanaman di Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, beberapa kali lahan petani terserang hama penyakit, dari mulai hawa penggerek batang padi, hama wereng batang cokelat dan tikus. Namun, petani yang menanam padi Pak Tiwi 2 tetap berhasil panen dengan hasil memuaskan.

Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Jayamakmur, Kabupaten Karawang, Trisna Gunawan membandingkan dengan varietas lain yang biasa ditanam petani dengan Pak Tiwi 2 berbeda jauh, baik dari sisi ketahanan terhadap hama penyakit maupun produktivitas.

Keunggulan Pak Tiwi 2

Perbedaannya ungkap Trisna adalah, biji atau buliran padi Pak Tiwi 2 lebih besar dibandingkan Pak Tiwi 1. Perbedaan tersebut membuat produktivitas padi Pak Tiwi 2 lebih tinggi. Dari hasil panen, Trisna mencontohkan, ada salah seorang petani yang mempunyai lahan seluas 1.300 meter persegi, produktivitasnya mencapai 12 kuintal. Artinya, 1 ha bisa mencapai 9 ton/ha lebih.

“Jika varietas lain rata-rata menghasilkan 5 ton/ha, Pak Tiwi 2 bisa mencapai 7 hingga 9,6 ton/ha,” katanya kepada Tabloid Sinar Tani saat panen Pak Tiwi 2 yang luasnnya mencapai 30 ha, Senin (23/12).

Selain produktivitasnya lebih tinggi, Trisna mengungkapkan, padi Pak Tiwi 2 juga lebih tahan terhadap hama dan penyakit. “Saya tak mau menyebutkan varietas apa, tapi pada musim tanam tahun ini, petani yang menanam varietas lain banyak yang zonk atau gagal panen akibat terserang hama seperti wereng, sehingga menyebabkan kerdil rumput dan kerdil hama,” tuturnya.

Kelebihan lainnya adalah rendemen gabah kering panen (GKP) Pak Tiwi 2 juga mencatat angka tinggi, mencapai 58-63 persen. Dengan kelebihan itu, tentunya menguntungkan baik bagi petani maupun pembeli. Kelebihan tersebut juga diakui Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Jayamakmur, Efki Sugriawan.

“Petani di sini mulai mencari benih padi unggul yang bersertifikat dan meninggalkan penggunaan benih lama yang hasilnya kurang memuaskan,” kata Efki.

Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan teknologi jajar legowo dan pemilihan benih unggul seperti Pak Tiwi 2. Benih padi tersebut  menjadi solusi dan andalan petani di Desa Jayamakmur dalam menghadapi serangan hama penyakit tanaman yang kerap menyerang tanaman padi petani.

“Jika terkena serangan, tanaman ini mampu tumbuh kembali dengan cepat, sehingga tetap menghasilkan panen yang matang merata,” tambah Efki. Hal ini menjadi alasan banyak petani mulai merekomendasikan varietas ini untuk musim-musim berikutnya. Untuk itu, ia berharap benih tersebut mudah didapatkan petani.

Dengan kelebihan tersebut membuat Ono, salah seorang petani di Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, akhirnya tertarik menanam benih padi Pak Tiwi 2. Sebelumnya ia mengakui belum pernah menanam varietas tersebut. Tapi melihat petani yang berhasil meningkatkan produktivitas dengan menanam padi Pak Tiwi 2 membuat ia bersama petani lain dalam kelompok tani mencoba membudidayakan padi tersebut.

“Selain hasilnya lebih dari yang lain, benih ini lebih tahan terhadap penyakit, seperti wereng dan sundep. Sekarang kelompok tani telah menanam varietas Pak Tiwi 2 seluas 30 ha, saya sendiri menanam 1.300 meter persegi,” tuturnya. Namun Ono berharap, dengan makin tertariknya petani menanam padi Pak Tiwi 2, benih tersebut bisa lebih mudah didapatkan.

Mudah Didapat

Marketing Executive PT. Pertiwi, Wahyu Ramandhanu, bagi para petani yang tertarik menanam, benih Pak Tiwi 2 sudah tersedia di berbagai toko pertanian terdekat. Bahkan untuk wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa, khususnya di Karwang, Pertiwi sudah memiliki distributor yang siap malayani kebutuhan benih Pak Tiwi 2.

“Kami bekerja sama dengan Sinartani untuk mempermudah distribusi benih Pertiwi di seluruh wilayah,” katanya.

Soal harga, Wahyu mengungkapkan, benih ini dapat diperoleh dengan harga eceran sekitar Rp 95.000 per kemasan 5 kg. Dengan menggunakan kemasan premium, sehingga terbukti efektif dalam menjaga kualitas benih dan ketahanan terhadap penyakit di lapangan.

“Kami sangat senang dengan hasil panen di Desa Jayamakmur ini. Hasil yang mencapai lebih dari 9 ton/ha menunjukkan bahwa Pak Tiwi 2 adalah pilihan tepat bagi petani yang ingin mendapatkan hasil maksimal,” ujarnya saat dialog bersama petani usai panen padi varietas Pak Tiwi 2, Senin (23/12).

Varietas Pak Tiwi 2 merupakan perbaikan dari varietas sebelumnya Pak Tiwi 1. Perbedaan utama varietas Padi Pak Tiwi 2 adalah bulir padinya lebih besar dibandingkan Pak Tiwi 1. Benih Padi Sawah Pak Tiwi 2 telah dilepas berdasarkan Kepmentan No. 2435/Kpts/SR.120/7/2012.

Padi Pak Tiwi 2 merupakan benih unggul padi sawah dengan jumlah anakan lebih banyak, malai panjang, tahan rebah dan potensi hasilnya mencapai  10,3 ton/ha gabah kering giling (GKG). Kelebihan lain Pak Tiwi 2 ini bisa dipanen mulai 105-122 hari setelah semai. Nasinya juga pulen dan rasanya enak. Ingin mencoba? 

 Untuk Mendapatkan Benih Bisa melalui Media Sosial Tabloid Sinar Tani

 

Reporter : Tim Sinta
Sumber : Tim Sinta
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018