Jumat, 13 Juni 2025


Penyiapan Lahan Teknologi Hazton

25 Nov 2015, 09:35 WIBEditor : Kontributor

Penyiapan lahan teknologi budidaya padi model Hazton ini agar lahan berlumpur dengan baik, bebas gulma, struktur tanah membaik dan ketersediaan hara meningkat.

Tanah yang terolah dengan baik, maka penananam bibitnya lebih mudah dan menjadi optimal untuk pertumbuhan tanaman. Dekomposer diberikan apabila tanah mengandung banyak sisa sisa tanaman dengan dosis sesuai anjuran.

Terdapat lima tahapan persiapan dalam pengolahan lahan untuk teknologi Hazton. Pertama, air digenangkan setinggi 2-5 cm di atas permukaan selama 2-5 hari sebelum pembajakan.

Kedua, pembajakan tanah pertama sedalam 15-20 cm menggunakan bajak traktor singkal, lalu tanah diistirahatkan selama 3-4 hari.

Ketiga, perbaikan pematang, mopok, pematang dibuat cukup besar, pastikan tidak terjadi rembesan air. Pojok petakan dan sekitar pematang yang tidak terbajak, dicangkul sedalam 20 cm. Genangi lahan sawah selama 2-3 hari, sedalam 2-5 cm di atas permukaan.

Keempat, pembajakan tanah kedua untuk pelumpuran tanah dan pembenaman gulma. Kelima, permukaan tanah diratakan menggunakan garu atau papan ditarik tangan, sisa gulma dibuang.

Penanaman

Bibit yang akan ditanam telah disiapkan terlebih dulu. Pada umur bibit 25-30 hari dipindahkan ke lahan yang sudah sempurna pengolahan tanahnya. Pencabutan bibit dengan cara ombal atau dicabut kemudian diikat.

Pencaplakan untuk membuat tanda jarak tanam diperlukan sebelum bibit ditanam. Ukuran caplak menentukan jarak tanam dan populasi rumpun tanaman per ha.

Jumlah bibit yang ditanam antara 20-30 bibit per rumpun. "Jumlah bibit yang ditanam ini menjadi ciri utama budidaya Hazton," kata Rosida penyuluh pertanian Provinsi Kalbar.

Bibit ditanam tegak, leher akar masuk ke dalam tanah sekitar 1-3 cm, menggunakan tanam pindah dengan sistem legowo (2:1) dengan jarak (25-20) cm x 40 cm. Boleh juga dengan sistem legowo 4:1.

Bibit dipindahtanam pada umur 25-30 hari. Tujuannya agar tidak ada anakan. Seluruh tanaman menjadi tanaman induk, sehingga lebih cepat masak sekitar 10 hari.

Pengairan dilakukan pada seminggu pertama setelah tanam dengan melakukan penggenangan sedalam 2-5 cm. Selanjutnya dibuat macak-macak, kemudian kondisi basah-kering dengan interval 7-10 hari setelah pembungaan. Pengairan dihentikan pada saat 5-10 hari menjelang panen.

Pemupukan

Pupuk kompos, pupuk kandang atau bahan organik lainnya yang sudah lapuk, diberikan pada waktu menjelang pengolahan lahan atau menjelang tanam.

Pupuk dasar diberikan pada tanaman berumur 0-5 hari setelah tanam (HST), berupa pupuk urea, SP36, KCl dan pupuk NPK sesuai anjuran. Pada populasi tanaman yang cukup tinggi (lebih dari 160 ribu rumpun per ha) maka dosis penggunaan pupuk dinaikkan 10-15 persen dari dosis anjuran.

Pemupukan susulan diberikan pada fase kritis pertumbuhan tanaman atau pada stadia primordia bunga (15-30 HST), tergantung varietas yang ditanam. Som

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018