Jumat, 13 Juni 2025


Hazton Terobosan untuk Naikkan Produktivitas

25 Nov 2015, 16:39 WIBEditor : Ahmad Soim

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan - Anggraito

Rata-rata produktivitas padi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) hanya 3,1 ton gabah per ha, terendah di Indonesia. Introduksi teknologi budidaya padi model Hazton diharapkan bisa meningkatkan produktivitas padi di Kalbar.

Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di seluruh kabupaten/kota se-Kalbar dikerahkan untuk mensosialisasikan teknologi Hazton. Terdapat 12 kabupaten dan dua kota di Kalbar. Semuanya memiliki lahan sawah.

Totalnya terdapat 300 unit demfarm yang disebar ke 14 kabupaten/kota di Kalbar. Satu unit mencakup luasan lahan sawah sebanyak 1,5 ha. Sehingga total lahan sawah yang mendapatkan program demfarm Kementerian Pertanian melalui Pusat Penyuluhan Pertanian adalah 450 ha.

"Demfarm ini untuk memberikan pemahaman ke petani lewat penyuluhan," jelas Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalbar, Anggraito kepada Sinar Tani.

Anggraito berharap dengan program demfarm ini maka petani bisa cepat melihat keuntungannya, menggunakan teknologi Hazton dan bisa membandingkan dengan teknologi lainnya. "Kalau tidak melihat sendiri, sulit menerima," jelasnya.

Apalagi metode budidaya Hazton ini menggunakan bibit dalam jumlah yang banyak, per lubang tanamnya, 20-30 tanaman.

Melalui demfarm ini, kita akan lihat hasilnya bagaimana, apakah produksinya naik. Mudah-mudahan akan tinggi dan kualitasnya lebih baik. Tumbuhnya dan kualitas padinya lebih baik. Kalau bibitnya menggunakan bibit unggul, maka akan seragam pertumbuhannya.

Selama ini, masyarakat Kalbar sudah terbiasa menanam padi per lubang sampai sekitar 10 tanaman, dengan menggunakan varietas lokal yang produktivitasnya masih rendah. Melalui teknologi Hazton petani diajari untuk hanya menanam bibit unggul dan menerapkan teknologi maju yang tepat guna.

Teknologi budidaya padi model Hazton ini sudah diujicoba Badan Litbang Pertanian. Beberapa daerah seperti Jawa Tengah juga sudah mengaplikasikan teknologi ini.

Seribu Ha untuk 4 Kabupaten

Selain demfarm dari Pusat Penyuluhan Pertanian, Kalimantan Barat tahun 2015 juga mendapatkan bantuan penerapan Hazton dari Ditjen Tanaman Pangan Kementan 1.000 ha untuk 4 kabupaten, yakni di Kabupaten Sambas, Singkawang, Mempawah dan Kayong Utara.

Juga ada kegiatan demfarm untuk mengembangkan Hazton bantuan dari Bank Indonesia. "Per unitnya 6 hektar, untuk kawasan Desa Mandiri Pangan di wilayah perbatasan," jelas Anggraito.

Semua program demfarm tersebut dan juga yang dibiayai APBD Kalbar, jelas Anggraito melibatkan PPL untuk menyampaikannya kepada para petani. "Saya pesan kepada para penyuluh ini masih uji coba, lakukan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Kalau bagus sampaikan kepada petani. Ini bisa dicontoh dengan menjelaskan analisa usaha taninya."

Para petani yang lahannya digunakan sebagai tempat demfarm Hazton, mereka mendapatkan bantuan biaya pengolahan lahan, bibit unggul, pupuk dan lainnya.

Babinsa Pendamping, Penyuluh yang Utama

Kalimantan Barat sebagaimana provinsi lain di Indonesia, masih kekurangan jumlah penyuluh. Untuk menutup kekurangan jumlah penyuluh tersebut dilibatkan Babinsa dari TNI AD dan mahasiswa pertanian.

Provinsi Kalimantan Barat telah melatih 179 Babinsa dan 169 mahasiswa tentang teknis peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Keterlibatan Babinsa dan mahasiswa bersifat sementara. "Babinsa hanya mendampingi menggerakkan masyarakat dan mendorong agar mau berkelompok dan gotong-royong perbaikan irigasi, kawal lambatnya penyaluran pupuk dan benih. Jangan Babinsa yang di depan. Yang di depan tetap penyuluh," urainya lagi.

Jumlah total penyuluh pertanian yang diperlukan Kalbar sebanyak 2.174 orang, yang tersedia 737 PPL PNS dan 382 THL-TBPP. Jumlah kebutuhan penyuluh perikanan sebanyak 595 orang, yang tersedia 100 orang dan THL Perikanan 36 orang. Sedangkan kebutuhan PPL Kehutanan sebanyak 524 orang, tersedia 64 PPK PNS dan beberapa PPL Swadaya.

Rencananya Kementan akan merekrut 10 ribu tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan perjanjian. Anggraito berharap semua tenaga kontrak THL di Kalbar diangkat semua pada tahun 2016.

 Apapun programnya menurut Anggraito petani kuncinya dan penyuluh adalah pendampingnya. Dia berharap para Bupati bisa memberikan perhatian penuh kepada para penyuluh. Som

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018