Jumat, 13 Juni 2025


Satu Paket PG dan Lahan

19 Agu 2014, 15:07 WIBEditor : Julianto

Swasembada gula yang pemerintah canangkan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu ada dukungan pabrik gula baru dan penyediaan lahan tebu yang lebih luas dari yang ada saat ini. Jika hanya mengandalkan yang ada, maka upaya mencapai swasembada bakal tinggal mimpi.

Meski data Kementerian Pertanian, perkembangan luas areal, produksi dan produktivitas selama periode 2004-2013, luas panen mengalami peningkatan 2,68% per tahun yakni dari 344.790 ha (2004) menjadi 469.230 ha (2013).

Sementara produksi tebu juga meningkat 1,36% per tahun. Pada tahun 2004 produksi tebu sebesar 2,05 juta ton dan tahun 2013 menjadi 2,55 juta ton. Sedangkan produktivitas turun 1,26% per tahun. Jika pada tahun 2004 sebesar 5,95 ton/ha, maka pada tahun 2013 hanya 5,47%.

Dengan data tersebut, naiknya produksi tebu lebih banyak didorong karena perluasan areal. Namun tak mendapat dukungan dari perbaikan produktivitas. Rendahnya produktivitas tersebut karena kurang berkembangnya teknologi usaha tani tebu, baik bibit unggul maupun teknik budidaya. Akibatnya rendemen tebu menjadi turun.

Meski produksi meningkat, tapi di sisi lain permintaan gula terus meningkat. Akibatnya tiap tahun, Indonesia harus mengimpor gula untuk menutupi kebutuhan. Karena itu harus ada upaya penambahan lahan tebu, terutama di luar Pulau Jawa.

Menurut Menteri Pertanian, Suswono, ke depan pembangunan pabrik gula sebaiknya diikuti penyediaan lahan untuk areal penanaman tebu, yang nantinya memasok bahan baku ke pabrik. Tanpa itu pabrik gula bakal kekurangan pasokan bahan baku. Ujung-ujungnya hanya akan menjadi pengolah gula rafinasi yang bahan bakunya impor.

Pernyataan tersebut diungkapkan Suswono menanggapi usulan Gubernur Sulawesi Selatan, Sahrul Yasin Limpo yang meminta pemerintah membangun pabrik gula baru di provinsi tersebut. Usulan tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi yang membahas Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Indonesia Timur, Selasa (12/8) di Makassar.

Rakor dipimpin Menko Perekonomian, Chairul Tanjung dan diikuti menteri-menteri bidang perekonomian antara lain Meneg BUMN, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Wamen ESDM dan para gubernur dari kawasan Indonesia Timur.

PG di Sulawesi

Dalam usulannya Sahrul mengungkapkan, konsumsi gula masyarakat Sulsel khususnya, di Pulau Sulawesi terus meningkat. Sementara pasokan dari pabrik yang ada jauh dari mencukupi. “Kami menganggap perlu dibangun pabrik gula baru yang dapat mencukupi, bukan saja kebutuhan masyarakat Sulawesi, tapi bisa memasok kebutuhan nasional, sehingga impor gula putih dapat dikurangi,” tuturnya.

Mentan menyambut baik usulan tersebut. Tapi Suswono mengingatkan, penyediaan lahan tebu harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, salah satu persoalan utama mengapa hingga kini swasembada gula belum tercapai adalah masih terbatasnya lahan tebu.

Dalam berbagai kesempatan Suswono kerap menyampaikan bahwa untuk mencapai swasembada gula perlu tambahan lahan seluas 350 ribu ha dan pembangunan 10 pabrik gula baru, serta revitalisasi PG yang ada. Sayangnya, hingga kini belum ada penambahan lahan baru untuk tebu. Adapun PG baru satu yang dibangun.

Karena itu menurut Suswono, jika ada usulan pembangunan pabrik gula baru hal itu akan sangat membantu upaya swasembada gula nasional. “Hanya persoalan lahan untuk tanaman tebu harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai pabrik gula hanya mengolah gula rafinasi karena tidak ada bahan baku,” tegasnya.

Suswono mengatakan, idealnya untuk satu PG diperlukan 20 ribu ha lahan tebu agar pasokan bahan baku terjaga. Investasi untuk pabrik dan lahan tebunya diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2 triliun. “Jadi harus disampaikan kepada investor tentang perlunya penyediaan lahan tebu untuk pasokan bahan baku,” katanya. Yul

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018