Kampanye diversifikasi pangan jangan hanya oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah juga harus intensif melakukan hal tersebut. Tanpa dukungan pemerintah daerah, program diversifikasi pangan akan jalan di tempat.
Menteri Pertanian, Suswono saat penutupan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2013 di Padang Sumatera Barat (Sumbar), beberapa waktu lalu meminta, kepala daerah di seluruh Indonesia lebih intensif mengkampanyekan program diversifikasi pangan guna mengurangi ketergantungan terhadap beras.
“Saya berharap setiap kepala daerah bisa mengkampanyekan program diversidikasi pangan ini dengan lebih intensif lagi. Mari kita sama-sama mensukseskan program ini dengan memulai menerapkan metode diversifikasi pangan dari diri sendiri,” ujarnya.
Menurut Suswono, diversifikasi pangan bukan hal yang mustahil. Sebab Indonesia memiliki anugerah keanekaragaman hayati dan didukung iklim tropis yang mendukung pertumbuhan tanaman sepanjang tahun. Apalagi setiap daerah mempunyai sumber daya pangan lokal, sehingga jika didayagunakan secara baik, tentunya Indonesia tidak akan kekurangan pangan.
“Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat agar tidak berpikir kalau pangan pokok itu beras saja. Masih banyak keanekaragaman pangan pokok yang lainnya,” tegas Suwono.
Namun menurutnya, diversifikasi pangan tidak hanya beralih dari karbohidrat yang satu dengan yang lain atau dari beras ke non beras. Diversifikasi pangan harus ditunjang dengan meningkatkan pangan sayur dan buhah-buahan, juga protein hewani dan botani.
Suswono mengingat masalah pangan cukup kompleks, menyangkup aspek rantai distribusi, pemasaran, dan juga harga. Selama ini petani masih mengeluhkan harga yang tidak stabil, sehingga tidak menikmati penghasilannya dengan baik.
“Kepala daerah, bupati dan walikota harus membantu memasarkan hasil produk pertanian. Petani jangan dikecewakan dengan harga yang murah. Tentunya Dinas Perdagangan setempat perlu mendukung petani,” katanya.
Informasi lebih lengkap baca EDISI CETAK TABLOID SINAR TANI (info berlangganan SMS ke : 081317575066).
Editor : Julianto