Seiring meningkatnya permintaan aneka produk asal susu oleh masyarakat, pelaku usaha di sentra industri persusuan kian giat melancarkan berbagai strategi untuk mendukung pencapaian peningkatan produksi susu segar di wilayah masing-masing.
Sinar Tani yang berkesempatan melihat dari dekat aktivitas kegiatan industri persusuan di sentra peternakan sapi perah kawasan Jawa Barat bisa menyaksikan langsung bahwa semua pihak baik yang ada di hulu, on farm hingga di usaha lebih ke hilir begitu aktif melaksanakan perannya masing-masing.
Iklim di daerah Priangan yang cenderung sejuk, sangat cocok untuk pengembangan sapi perah jenis Friesian Holstein (FH). Karenanya Jawa Barat saat ini menjadi provinsi produsen susu sapi segar terbesar di Indonesia, dengan kontribusi produksi susu sapi sebanyak 281.438 ton atau sekitar 29,33% dari produksi nasional (data tahun 2012).
Kepala Sub Dinas Pengembangan Dinas Peternakan Jawa Barat, Dince S. Tresna, menjelaskan bahwa ada sembilan kabupaten pengembangan sapi perah di Jawa Barat yaitu: Bandung, Bandung Barat, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Sumedang, Kuningan, Garut dan Tasikmalaya.
“Walaupun Jabar termasuk pemasok susu sapi terbesar, tetapi produktivitasnya dapat dikatakan rendah. Hanya 10 liter per ekor per hari, selain itu harga di tingkat peternak pun masih rendah,” kata Dince saat acara Temu Koordinasi Kehumasan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan beberapa waktu lalu di Bandung.
Harga susu di tingkat peternak saat ini sekitar Rp 4.700 per liter. Ada kenaikan, tetapi tetap saja belum sesuai dengan harga yang seharusnya diterima oleh peternak. Menurut Dince, harga susu sapi yang ideal bagi peternak adalah Rp 7.150 per liter. “Seharusnya rasio harga susu di tingkat peternak itu 65% dari harga konsumen. Dengan begitu antara peternak dan konsumen tidak ada yang merasa dirugikan,” jelas Dince.
Roadmap Sapi Perah
Agar Jabar tetap menjadi produsen besar susu sapi, Dinas Peternakan Jabar telah membuat roadmap pengembangan sapi perah di Jabar. Kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan kelembagaan, teknologi serta model industri sapi perah. Dari ketiga kegiatan utama, akan dilakukan sembilan kegiatan pendukungnya. “Melalui pelaksanaan sembilan kegiatan itu diharapkan populasi sapi perah dapat meningkat dan target produksi susu sapi yang memenuhi 25% produksi susu dalam negeri bisa tercapai,” ujarnya.
Untuk di tahun 2014, Jabar memiliki sasaran mencapai populasi sapi perah 137.067 ekor, produksi susu 252.557.349 ton, dan rata-rata produksi susunya bisa menjadi 13 liter per hari. Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain dengan melakukan upaya : pengembangan kawasan Hijauan Makanan Ternak (HMT) kerjasama (dengan Perhutani, PTP dan swasta), penerapan teknologi (pakan dan manajemen, kesehatan dan reproduksi, kesehatan pemerahan serta produksi dan pemanfaatan hijauan), pengembangan kelembagaan tani, peningkatan kualitas SDM serta memfasilitasi kegiatan pengolahan/pasca panen dan promosi. Cla
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto