Sabtu, 19 April 2025


Indikasi Geografis, Produk Khas Daerah

07 Mei 2014, 11:20 WIBEditor : Clara Agustin

Indonesia memang tidak dapat dipungkiri sebagai negara agraris. Iklim tropis menjadikan sumberdaya alam beraneka ragam, sehingga menghasilkan produk yang memiliki ciri khas tertentu.

Misalnya kopi arabika Kintamani yang hanya diproduksi di daerah dataran tinggi di Bali, Kintamani. Bagi penikmat kopi, kopi Kintamani ini memiliki aroma yang khas, yaitu beraroma jeruk.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Yusni Emilia Harahap mengatakan, kekhasan karakteristik produk pertanian dihasilkan dari pengaruh kondisi alam setempat, budaya dan interaksinya dengan masyarakat sekitar. “Jadi kekhasan ini belum tentu dimiliki oleh negara lain, bahkan di daerah lain di Indonesia,” katanya saat acara Konferensi Pers The 14th Agro & Food Expo 2014.

Kekhasan itu disebabkan lingkungan geografis dan budaya setempat. Dengan demikian dapat dijadikan sebagai produk yang bersertifikasi Indikasi Geografis (IG) atau yang dikenal Produk IG. “Produk IG ini harus dilindungi dan dilestarikan,” kata Yusni yang akrab disapa Emil.

Ketentuan mengenai IG di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk dan PP No. 51 tahun 2007 tentang Indikasi Geografis. Di tahun 2008 lah baru ada produk pertanian Indonesia yang mendapatkan sertifikasi IG. “Jadi yang memberikan pengakuan atau sertifikat secara legal mengenai produk IG adalah Kementerian Hukum dan HAM karena menyangkut penentuan batas wilayah dan kehidupan masyarakatnya,” jelas Emil.

Produk yang sudah memiliki sertifikasi produk IG didominasi kopi. Hal ini karena setiap daerah aroma dan rasa kopinya berbeda-beda. Memiliki kekhasan tertentu. Kopi arabika Kintamani Bali, lada putih muntok Bangka Belitung, kopi arabika Gayo Aceh, susu kuda Sumbawa NTB, kangkung Lombok NTB, Madu Sumbawa NTB, beras adan Krayan, purwaceng Dieng, vanili dari Kep. Alor NTB, ubi cilembu Sumedang, salak pondoh Sleman Yogyakarta, minyak nilam Aceh, kopi arabika Java Preanger Jabar, kopi arabika Java Ijen Rawung Jatim dan lain-lain. “Kurang lebih saat ini produk yang mendapatkan sertifikat IG ada 17,” ujarnya.

Menurut Emil banyak sekali produk khas unggulan dari berbagai daerah di Indonesia yang mengantri untuk mendapatkan sertifikat produk IG. Salah satunya adalah kopi dari Sumatera Barat.

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018