Sabtu, 26 April 2025


Desa Jabiren dapat Kunjungan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia

08 Mei 2014, 11:20 WIBEditor : Kontributor

Desa Jabiren, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, mendapatkan apresiasi dari Negara Norwegia. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan yang dilakukan oleh Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Tine Sundtof belum lama ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau lebih lanjut mengenai perkembangan proyek kegiatan REDD+ di Provinsi Percontohan Kalimantan Tengah.

Turut serta dalam rombongan, Mr. Stig Traavik, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Jens Frohlich, Ms. Ingvild Andreassen (Ministry Norway), Mr. Per Fredrik Pharo, Mr. Marthe Nordseth, Mr. Gunhild Oland Santos (NICFI), Mr. Hege Ragnhildstveit (Norwegian Rainforest Foundation), Mr. Joar L. Strand (Counsellor), Heru Prasetyo, William Sabandar, Heracles Lang (BP REDD+), Beatte Trankman (UNDP), Mr. Arild Skedsmo (WWF), Janes Cristina, Ardy Yanus (Metro TV), Sigit Rinanto (Mongabay).

Sebagaimana diketahui BPTP Kalimantan Tengah, Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian mendapatkan dana hibah dari UNDP melalui Sekber REDD+ pada tahun 2013. Untuk kegiatan pengelolaan lahan gambut terdegradasi di Kelompok Tani Panenga yang melibatkan 42 anggota kelompok dengan luas 100 ha. Adapun kegiatan utama yang dilakukan untuk mengelola lahan gambut yang terdegradasi adalah pemanfaatan sela karet dengan penanaman tanaman nanas, pemberian ameliorant pupuk kandang ayam dan pembuatan pintu air. Dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut mampu menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari lahan gambut. Setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan Gas Chromatografi, GC Mobile Varian 490, CO2 yang dikeluarkan dari tanaman karet yang diintegrasi dengan tanaman nanas serta pemberian pupuk kandang ayam sebesar 45,57 ton/ha/tahun, sedangkan CO2 yang dihasilkan di lahan semak sebesar 97,25 ton/ha/tahun. Selain menyumbang untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan, anggota Kelompok Tani Panenga juga mendapatkan pendapatan tambahan baik dari hasil sadap getah karet maupun dari panen buah nanas yang ada di lahan. Untuk penjualan tidak ditemui masalah, mereka biasa menjual buah nanas di depan rumah mereka yang tepat berada di Jalan Poros Kalimantan dengan harga Rp. 3.000/buah. Sedangkan getah karet dijual kepada para pengepul/pembeli getah yang ada di Desa Jabiren. Astri Anto, SP

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018