Sabtu, 19 April 2025


Mempersiapkan Kondisi Komoditas Indonesia

25 Apr 2014, 11:40 WIBEditor : Kontributor

Kondisi komoditas pertanian Indonesia perlu dipersiapkan menghadapi pasar tunggal Asean awal tahun 2015.

Hal itu dikatakan Direktur Mutu dan Standarisasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Ditjen PPHP) Kementan, Dr. Gardjita Budi. “Kita harus bisa menghasilkan produk pertanian sesuai dengan praktek pertanian yang baik atau Good Agricultural Practices (GAP),” tambah Gardjita Budi kepada Sinar Tani.

Selain itu lanjutnya, Indonesia juga perlu mempersiapkan peraturan-peraturan agar bisa diharmonisasi dengan peraturan ASEAN. “Bila aturan ASEANnya belum ada maka anggotanya yang menyusun. Contoh Indonesia sudah memiliki sistem pertanian organik, Philipina dan Malaysia juga punya, ASEAN belum punya maka kita yang akan menyiapkan aturannya,” jelasnya.

Diakuinya hingga sekarang Indonesia masih banyak impor pangan, namun lanjutnya Indonesia juga harus siap-siap. “Kita harus optimis. Waktu kita untuk masuk pasar tunggal ASEAN tinggal sebentar lagi.” Peluang kita adalah buah-buahan yang spesial wilayah kita, seperti salak. Produksi buah mangga dari  negara-negara ASEAN boleh masuk Indonesia, konyol kalau mangga kita tidak diperbaiki. “Kualitas produk itu dimulai dari sejak tanam,” tutur Gardjita Budi.

Pemerintah Indonesia tengah menyusun standar komoditi buah dan sayuran. Buah dan sayuran termasuk prioritas produk yang jadi perhatian, karena komoditi ini adalah sudah biasa diperdagangkan di tingkat ASEAN. Hingga Februari tahun 2014, telah diselesaikan 646 Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, alat dan mesin pertanian (alsintan), sistem dan lain-lain.

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018