Jumat, 19 April 2024


Tingkatkan Produksi Kedelai 2020 dengan Biosoy

22 Jan 2020, 13:26 WIBEditor : Gesha

Pertanaman kedelai tahun 2020 kali ini menggunakan kedelai Biosoy | Sumber Foto:ISTIMEWA

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Kementerian Pertanian (Kementan) maksimalkan teknologi Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) untuk meningkatkan produksi kedelai nasional, salah satunya dengan memanfaatkan varietas unggul baru (VUB) kedelai Biosoy.

“Perkiraan produksi kedelai tahun 2019 sebesar 358.627 Ton, tahun 2020 ditargetkan meningkat 7 persen menjadi 383.371 ton," ungkap Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Ditjen Tanaman Pangan, Amirudi Pohan dalam Rapat Koordinasi Pemanfaatan dan Target Pengembangan Kedelai Inovasi Balitbangtan di Gedung BB Biogen, Bogor.

Untuk mencapai target tersebut, Kementan melakukan pengembangan kawasan kedelai di 21 provinsi dengan luas lahan sekitar 300.000 hektar. Selain meningkatkan produktivitas dan produksi, Kementan juga menargetkan luas tanam dan panen kedelai bertambah tiap tahun. Begitu juga dengan nilai ekspor yang harus meningkat hingga tiga kali lipat dalam lima tahun.

“Untuk itu, yang kami butuhkan dari Balitbangtan tentu VUB, rekomendasi pemupukan, teknik pengendalian hama, dan yang tidak kalah penting adalah pendampingan teknologi,” kata Amirudi.

Plt. Sekretaris Balitbangtan yang diwakili Kepala BB Biogen, Mastur menyebutkan, Balitbangtan sedang menyiapkan benih sumber kedelai biosoy di tiga daerah yakni Cisarua, Kuningan dan Majalengka. Benih tersebut akan dikembangkan menjadi benih sebar melalui unit pelaksana teknis terkait seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di sejumlah provinsi.

“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana benih yang disebarkan di BPTP nanti bisa ditanam di lahan yang tepat, tanah yang subur dan ketersedian air yang cukup,” ujar Mastur.

Sehingga, dengan adanya sinergi dari semua pihak, saya optimis Indonesia bisa swasembada kedelai dengan memanfaatkan VUB rakitan Balitbangtan,” pungkasnya.

Biosoy sendiri merupakan kedelai biji besar dengan potensi hasil hingga 3,55 ton per hektar. Kelebihan lain dari kedelai ini adalah toleran penyakit karat dan memiliki ukuran batang yang besar dan kokoh. Hingga kini kedelai biosoy telah dikembangkan di sejumlah daerah seperti Grobogan, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Barat.

Reporter : Andika Bhakti
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018