Kamis, 18 April 2024


Amankan Pangan, Penyuluh, Petugas POPT dan Petani Sidoarjo Gerdal WBC

22 Apr 2020, 11:26 WIBEditor : Yulianto

POPT, Penyuluh dan petani lakukan gerdal WBC | Sumber Foto:Dok. BBPP Ketindan

TABLOIDSINARTANI.COM, Sidoarjo--- Hama dan penyakit terus mengintai pertanaman padi petani di tengah wabah Corona (Covid-19) yang juga melanda hampir seluruh Indonesia. Karena itu, petani dan penyuluh pertanian pun tetap turun ke sawah melakukan gerakan penegndalian (gerdal) hama dan penyakit.

Salah satu hama dan penyakit yang kerap menganggu adalah wereng batang cokelat (WBC). Untuk mencegah serangan hama tersebut, petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo berkolaborasi dengan Penyuluh Pertanian (PPL) Desa Sumokembangsrim, serta petani setempat secara serentak melakukan gerdal WBC.

WBC ini merupakan hama yang sangat berbahaya bagi petani padi. Pasalnya, hama itu menyebabkan gagal panen. Jika tidak dibasmi secara serentak dapat menyebabkan endemik di suatu wilayah pertanaman. Salah satu contohnya pada tahun 1970-an Indonesia pernah gagal swasembada beras karena serangan hama wereng.

Hama WBC sangat cepat berkembang biak di pertanaman. Untuk itu, petani diharapkan mengikuti saran petugas agar perkembangbiakan hama ini bisa ditekan, bahkan dihilangkan dari suatu kawasan pertanaman.

Karena itu insan pertanian pun tidak akan pernah tidur, tidak akan pernah lelah dan akan terus bekerja untuk mendukung kehidupan sesama manusia, termasuk menjaga stok pangan.

Hal ini seirama dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang dalam berbagai kesempatan menegaskan, bahwa adanya musibah wabah Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor.

Demikian halnya yang telah disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedy Nursyamsi. Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat, Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi,” tuturnya.

Reporter : Juniawan/Rivana/Yeni (BBPP KETINDAN)
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018