Petani sedang menanam kedelai di pematang sawah
TABLOIDSINARTANI.COM, Klaten---Banyak cara untuk mengoptimalkan penggunaan lahan di tengah keterbatasan lahan pertanian. Misalnya, petani di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, yang memanfaatkan pematang sawah (galengan) untuk menanam kedelai sebagai sumber benih.
Petani yang berada di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta ini, memang sudah terbiasa melakukan hal tersebut saat musim tanam padi sudah memasuki tahap pemupukan susulan. Terutama petani di Desa Karangasem dan Burikan, Kecamatan Cawas.
Produksi kedelai nantinya digunakan sebagai sumber benih. “Pemanfaatan pematang sawah telah lama digunakan di daerah ini sebagai sumber benih kedelai,” kata Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mardi Tani, Slamet Raharjo.
Slamet mengatakan, penanaman kedelai di galengan sawah dilakukan pada musim rendengan yakni Maret – Mei. Penanaman kedelai dilakukan dengan baris tunggal atau baris ganda, tergantung kepada lebar pematang.
Produksi benih kedelai itu nantinya digunakan petani untuk menanam kedelai pada Juni atau pada musim tanam (MT) 3 atau musim kemarau 1 dan ditanam 1 hari setelah panen padi. Luas sawah untuk penanaman kedelai di Kecamatan Cawas sekitar 1.250 ha.
Slamet mengungkapkan, dirinya kebetulan telah menanam kedelai di pematang sejak 15 Maret 2020 lalu dan kini sudah memasuki fase berbunga. Karena cuaca kering panen kedelai dilakukan pada umur kurang dari 80 hari, biasanya hingga 83 hari. “Harapan saya saat panen bertepatan dengan selesainya panen padi, sehingga langsung bisa digunakan untuk benih,” katanya.
Dari luasan lahan sawah 0,2 ha, Slamet memperoleh hasil kedelai sebanyak 20 kg. Hasil panen kedelai dari pematang digunakan sebagai benih karena harga benih kedelai saat ini sekitar Rp 12.000-14.000/kg. “Saat puncak musim panen, harga kedelai bisa turun hingga Rp 5.000 – 6.000/kg,” kata Slamet.
Kedelai yang Slamet tanam di pematang adalah varietas Grobogan. Tahun 2018 menurut Slamet, petani pernah mencoba menanan varietas Batan yaitu kedelai Mutiara. “Hasilnya lumayan bagus, tetapi kesulitan mendapatkan benih sumbernya,” katanya.
Penanaman kedelai di pematang dapat menjadi alternatif memenuhi kebutuhan benih kedelai sendiri. Apalagi pertanian menjadi salah satu sektor yang dituntut untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.
Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). “Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian jangan berhenti, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah soal pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata SYL.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa, tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian. “Pertanian tidak boleh berhenti,” tegasnya.