TABLOIDSINARTANI.COM, Pandeglang---Daya tarik talas beneng yang menjadi ikon Kabupaten Pandeglang kian mentereng. Untuk memperluas pengembangan komoditas tersebut, Pemerintah Daerah Pandeglang menggandeng pondok pesantren.
Potensi pesantren yang umumnya memiliki lahan luas di daerah pedesaan dengan SDM Santri Milenial membuat peluang untuk mengembangkan pertanian terbuka lebar. Hal inilah yang menggugah Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten melakukan kolaborasi dengan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Pandeglang untuk perluasan pertanaman talas beneng.
Sekretaris Umum FSPP Muh. Irfan mengatakan, kolaborasi ini merupakan angin segar bagi ponpes yang tergabung dalam FSPP, untuk pengembangan ekonomi bidang pertanian.
“Bagi kami ini merupakan angin segar untuk pengembangan potensi ekonomi di bidang pertanian. Karna saat ini kami sedang fokus pengembangan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren salahsatu nya melalui sektor pertanian,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Irfan mengatakan, kolaborasi yang ditawarkan Distan Pandeglang bertepatan dengan dibangunnya koperasi syariah yang nantinya menjadi media untuk memasarkan hasil talas beneng baik segar maupun olahan. “Kebetulan kami sedang membangun gedung koperasi syariah, yang nantinya bisa dijadikan outlet untuk memasarkan hasil talas beneng, segar maupun olahan,” katanya.
Selama ini FSPP sudah membantu group Sarekat Petani Talas Beneng yang anggotanya adalah pimpinan/pengurus pondok yang siap membudidayakan tanaman talas beneng. Setidaknya kurang lebih ada 130 pondok pesantren yang akan bekerjasama mengembangan talas beneng.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi mengatakan, menindaklanjuti kerjasama perluasan pertanaman talas beneng, pihaknya sudah membagikan 7.500 bibit talas beneng. Di 35 kecamatan yang ada di Pandenglang ada sekitar 800 ponpes.
Untuk tahap awal kolaborasi, baru ponpes di 12 kecamatan yang akan mengembangkan talas beneng. “Yang menentukan ponpes mana saja yang diberdayakan untuk perluasan penambahan pertanaman, FSPP yang menentukan,” kata Budi.
Dalam pelaksanaan pendampingan kata Budi, Distan melibatkan para penyuluh di BPP (Kostratani Komando Strategis Pembangunan Pertanian ). Sementara untuk mengelola hasil pertanaman talas beneng berupa daun dan umbi FSPP bermitra dengan asosiasi pelaku usaha talas beneng.
Dalam kunjungan di sebuah ponpes di hadapan para kian dan santri ponpes tersebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan negara agraris yang memiliki kesuburan lahan diharakan para kiai, santri dan, ulama mengambil peran lebih besar dalam membangun kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa melalui sektor pertanian.
Potensi besar Ponpes mendukung produktivitas pertanian diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi. Ia menuturkan, akses pertanian berbasis pesantrensudah dibuka dan katalisnya (Kostratani).
Kostratani didesain untuk menjawab semua kebutuhan produktivitas pertanian. Siapapun bisa ikut berperan aktif di dalam Kostratani, termasuk pesantren. Dedi mempersilakan para santri belajar pertanian dari Kostratani.