TABLOIDSINARTANI.COM, Sidoarjo---Kementerian Pertanian terus mendorong semua daerah meningkatkan luas tambah tanam (LTT) guna menjamin ketersediaan pangan. Untuk menyukseskan program pemerintah itu, Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Waru pun mengajak petani bersegera tanam setelah panen.
Salah satu lokasinya di areal Kelompok Tani (Poktan) Rukun Tani, Desa Medaeng, Kecamatan Waru. Petani sedangkan melaksanakan panen seluas 3 hektar (ha) dengan varietas Inpari 42. Saat ubinan padi dengan jumlah rumpun 11×11, jumlah anakan 29 – 36, jumlah bulir per malai 216 – 233 dengan kadar air 31,9 dihasilkan produktivitas 10 ton/ha.
“Saat ini rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp 4.200/ kg. Harga tersebut masih di atas harga pokok produksi (HPP),” kata Rudi Wihartono, Koordinator Penyuluh Kecamatan Waru.
Selain panen, petani Poktan Rukun Tani Desa Medaeng Wetan Kecamatan Waru juga sudah ada yang menanam benih padi varietas Inpari 42, rata-rata umurnya 20 hari setelah sebar (HSS). “Dengan sudah dilakukan persemaian, setelah panen petani bisa langsung tanam kembali,” ujarnya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, selaku penanggung jawab Kostratani Kabupaten Sidoarjo, mengungkapkan optimis dapat meningkatkan LTT Juni hingga November 2020. Capaian LTT padi per 16 November 2020 Kabupaten Sidoarjo telah terealisasi sebesar 347 ha.
Dibandingkan target pusat sebesar 392 ha terdapat selisih 45 ha. Sedangkan dibandingkan capaian tahun 2019 terdapat selisih 32,8 ha dari total sebesar 379,8 ha. Kekurangan luas tanam dibandingkan capaian tahun 2019 ini dapat dipenuhi dengan mendongkrak luas tanam pada November 2020. Apalagi petani sudah melakukan olah tanam, tanam dan persemaian.
Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor menjelaskan, pihaknya optimis meningkatkan luas tanam padi pada Juni–November 2020 karena Kabupaten Sidoarjo intensif melakukan percepatan olah tanam dan tanam. BBPP Ketindan terus meningkatkan pengawalan dan pendampingan kepada petani, menginventarisir permasalahan dilapangan dan meminta untuk mengantisipasi anomali iklim yang dapat menurunkan hasil pertanian seperti serangan organisme pengganggu tumbuhan.
Hal ini juga ditegaskan pendamping Kostratani Sidoarjo khususnya Kecamatan Waru, Sedati dan Gedangan, Lina Novi Ariani. BBPP Ketindan katanya terus memberikan semangat dan mendorong kegiatan LTT dan mengawal data di lapangan agar sinkron sehingga target LTT bisa tercapai dan ketesediaan pangan tercapai. "Harapannya Kabupaten Sidoarjo bisa surplus untuk komoditas padinya", ujar Lina yang juga Widyaiswara BBPP Ketindan.
Hal ini seperti yang selalu ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh harus tetap bersinergi menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
“Walau masih pandemi Covid-19 don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur,” kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengapresiasi BPP yang telah melaksanakan dan mendukung program Kostratani. “Kostratani sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan,” kata Dedi.