Sabtu, 26 April 2025


Seko Dijadikan Kawasan Ekonomi Pangan di Luwu Utara  

17 Jun 2021, 08:08 WIBEditor : Ahmad Soim

Bupati Luwu Utara

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Luwu Utara – Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan menjadikan Kecamatan Seko sebagai salah satu lokasi yang dipilih sebagai kawasan khusus ekonomi pangan.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat kunjungan kerja dan bersilaturahim dengan masyarakat Seko, mengatakan: “Di Seko kita punya coklat, kopi, dan juga komoditi beras yang unggul seperti tarone dan dambo dengan berbagai macam jenis turunannya. Ini yang akan kita lindungi, kita berharap kebijakan pemerintah dapat menjadikan daerah ini bersama Rongkong dan Rampi sebagai kawasan pertanian tanpa pestisida. Dalam artian kawasan pertanian organik dapat kita pertahankan. Sebab bukan soal banyak-banyakan produksinya tapi soal kualitas yang unggul. Itu  komitmen kita, tapi janji tolong jangan pakai pupuk kimia."

Ke depan, Indah berharap ada intervensi teknologi melalui kerjasama dengan Science Techno Park Unhas.

 "Saya sampaikan mudah-mudahan dengan pembangunan irigasi yang ada, kemudian kita harapkan intervensi teknologi melalui STP Unhas, kita harapkan panennya tidak hanya sekali setahun, tapi bisa 3 kali 2 tahun sehingga nilai lebihnya dirasakan masyarakat petani," harap bupati yang tak malu disebut anak petani ini.

BACA JUGA:

Pemda juga tengah mendorong perlindungan indikasi geografis untuk kopi Seko.

"Selain komitmen untuk mendorong pemanfaatan pupuk organik, komitmen yang kita bangun juga adalah perlindungan indikasi geografis.Salah satunya adalah kopi Seko yang dimulai dengan Arabica. Ini tahun ketiga kita kerjasama dengan BPPT dan LP2M Unhas, sebab kita butuh hak paten. Kopinya tidak dimiliki orang/orang, tapi warga Seko, komunitas. Sehingga ketika bibitnya yang masih terjaga ditanam di daerah lain, atau diproduksi secara massal, maka dia harus bayar kepada masyarakat Seko yang memiliki hak paten. Perlindungan indikasi geografis ini kita harapkan tuntas akhir tahun, dan ke depan setelah kopi, kita akan dorong hak paten untuk berasnya," jelas Indah yang pada kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan alsintan.

Mewakili masyarakat Seko, Pdt. Daniel R. Tahima menuturkan harapan masyarakat bahwa pertanian di Seko bisa bersaing.

"Banyak hal yang kami syukuri, di antaranya jalan yang membuat kami awalnya biasa tembus 2 hari 2 malam, sekarang 7 - 9 jam sudah bisa kami tiba di Masamba. Kami syukuri karena program pembangunan jalan tidak bisa jika pemerintah tidak peduli terhadap kami di daerah terpencil. Mewakili masyarakat kami harus mengatakan bahwa sangat bangga memiliki bupati perempuan yang tiap kali datang tersenyum dan gampang berkomunikasi dengan kami. Harapan kami ke depan, bus DAMRI bisa sampai ke Seko dan berharap pertanian bisa bersaing," tutur Pdt. Daniel.

 === 

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/  

Reporter : Suriady
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018