TABLOIDSINARTANI.COM, Sergei---Petani Serdang Bedagai kembali turun ke sawah setelah banjir sempat melanda kabupaten yang merupakan pemekaran Serdang. Hampir 11 kecamatan dan terparah di Kecamatan Sei Rampah, Tanjung Beringin dan Sei Bamban yang ketinggiannya mencapai 1-15 meter
Guna membantu petani dalam mengantisipasi serangan hama dan penyakit tanaman UPT Perlindungan Tanaman Dinas Tanaman Pangan, Sumatera Utara melaksanakan Bintek dan dan gerakan pengendalian hama bersama petani di Desa Melati II, beberapa waktu lalu
Kepala UPT Perlindungan Tanaman Dinas Tanaman Pangan, Sumatera Utara, Marino mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap musim tanam (MT). Namun, untuk MT ini perlu upaya lebih besar karena adanya ancaman banjir.
Acara Bimtek dan Gerakan Pengendalian (Gerdal) dihadiri kordinator OPT kabupaten Serdang Bedagai, Sangkat Siregar dan Lamsihar petugas OPT Perbaungan dan Laboratorium OPT Tanjung Morawa.
PPL WKPP Melati II, Bungara Sihaloho mengatakan, dengan bantuan dari UPT Pengendalian Tanaman Sumatera Utara diharapankan hasil panen petani hasilnya lebih baik, sehingga adanya hama wereng batang cokelat bisa dikendalikan. “Petani juga sangat peduli terhadap walaupun tidak ada bantuan, petani tetap melakukan secara swadaya,” katanya.
Mengenai Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP), Bungara Sihalolo mengatakan, sudah 97 kelompok tani yang tergabung dalam kegiatan SIMURP semuanya sudah diasuransikan. Namun diakui, masih ada petani lainnya belum semua sadar manfaat AUTP.
Pasca banjir Serdang Bedagai, petani telah menerima benih tanaman padi dari Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai untuk tanam kembali. Seperti Kelompok Tani Serasi, Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah. Data menyebutkan luas lahan yang terkena banjir mencapai 346,5 ha dan luas lahan yang puso 269,5 ha.