Selasa, 20 Mei 2025


Talas Beneng, Mudah Ditanam, Pasarnya Terbuka

04 Peb 2022, 09:53 WIBEditor : Yulianto

Panen Talas beneng

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Potensi talas beneng (besar dan koneng/kuning) terbuka lebar. Bukan hanya umbinya yang laku di pasar, daunnya berpeluang untuk diekspor. Bagi petani yang mau menanam, cara budidayanya juga tak sulit.  

Praktisi pertanian, Budi Hartoyo mengatakan, teknologi budidaya Talas Beneng tergolong mudah. Sebab, pada mulanya Talas Beneng merupakan tanaman liar yang tidak dibudidayakan dan banyak tumbuh di hutan. Bibitnya juga dapat diperbanyak dengan cara vegetative pada beberapa bagian tanamannya seperti mahkota, umbi batang dan umbi mini.

Talas Beneng dapat tumbuh pada jenis tanah latosol dengan tekstur berpasir di pH tanah 5,5 sampai 6,5 pada ketinggian 250 sampai 1.300 mdpl. Jarak tanam tanpa tegakan antara 1 x 1 m dengan jumlah populasi 10.000 tanaman dalam satu hektar. 

Jika ingin membudidayakan, Budi menyarankan, penanam sebaiknya dilakukan pada saat awal musim hujan. Pemupukan pertama pada umur 2 bulan setelah penanaman dengan memasukkan pupuk kandang yang telah matang dan pemberian selanjutnya 3 hingga 6 bulan.

Sementara itu, pelaku usaha budidaya Talas Beneng, Nastaein mengungkapkan, selain sangat mudah untuk ditanam, pangsa pasar Talas Beneng pun terbuka. Di pasar internasional, daun talas beneng digunakan pada industri rokok. Sedangkan umbinya dapat digunakan sebagai bahan pakan dan olahan.

Karena itu, budidaya Talas Beneng merupakan salah satu usaha yang menguntungkan. Dengan perhitungan dalam satu hektar membutuhkan bibit 10.000 batang, olah lahan sebelum pertanaman, pembelian pupuk kandang. “Dengan lain diperkirakan membutuhkan modal tahun pertama sebesar Rp 29,4 juta,” katanya.

Nastaein mengungkapkan, analisa usaha pada tahun pertama dengan rata-rata panen daun per hektar 2 ton dengan harga Rp 700/kg akan mendapatkan Rp 9,8 juta. Pada tahun kedua akan mendapatkan 5 ton daun/ha, tahun ketiga 9 ton daun/ha dan tahun keempat mendapatkan 12 ton daun/ha. Dengan demikian, total pendapatan panen daun selama 4 tahun sebesar Rp 228,2 juta.

Reporter : Julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018