Sabtu, 19 April 2025


Sinergi Tata Kelola Pangan

23 Nov 2022, 08:18 WIBEditor : Yulianto

Webinar Optimalisasi Cadangan Beras Pemerintah

Sementara itu, Direktur  Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rachmi Widiarini mengatakan, dalam pengembangan tata kelola ada enam kebijakan pangan utama yang ditetapkan dan dilaksanakan Bapanas. Salah satunya, pengelolaan CBP untuk menjaga ketahanan pangan. “Beras menjadi satu dari 11 komoditas yang ditetapkan dalam Perpres No. 125 Tahun 2022,” katanya.

Dalam pelaksanaan kebijakan pangan, menurut Rachmi, harus ada sinergi hulu hilir dalam ekosistem pangan nasional. “Dalam sinergi ini Bapanas tidak bisa bekerja sendiri, tapi kolabirasi kemeterian/lembaga, pelaku usaha, petani, bahkan perdagangan antar negara. Apalagi dalam kondisi kini pasar serba terbuka,” tuturnya.

Saat ini, BUMN Pangan sebagai perpanjangan tangan pemerintah hanya memiliki stok pangan yang sangat kecil dibandingkan kebutuhan bulanan nasional. Kondisi ini membuat pemerintah sulit mengintervensi pasar untuk stabilisasi pasokan dan harga dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Genjot CBP Kepala Bapanas Surati Bulog

Data Bapanas situsi CBP kini sebanyak 594.856 ton yang dikelola Bulog, ID Food 428 ton, PIBC 35.899 ton, CBPD 5.483 ton, sehingga total hanya 636.668 ton. Padahal di sisi lain kebutuhan beras sebanyak 2,575 juta ton/bulan.

“Kita harus memperkuat cadangan pangan nasional dalam mengantisipasi situasi yang sulit diprediksi dan diduga. Kita harus mengantisipasi agar tidak terjadi krisis pangan dan mendorong pemerintah daerah memperkuat cadangan pangan daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari mengatakan, penyerapan beras Bulog sangat dipengaruhi kondisi harga. Saat ini harga pasaran beras kembali pulih seiring pemulihan ekonomi pasca PPKM ketat dan berlangsungnya Ramadhan yang meningkatkan konsumsi masyarakat.

“Tingkat harga gabah dan beras yang sempat turun di tahun 2020- 2021 saat ini mulai pulih ke tingkat sebelum pandemi. Permintaan beras yang sebelumnya hanya 500-600 ribu ron, kini naik menjadi 600-800 ribu ton. Ini membuat harga beras naik,” tuturnya.

Dalam pengadaan pangan, kondisi harga beras di lapangan sangat berpengaruh. Baca halaman selanjutnya.

 

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018