Bantuan pompa untuk petani yang terkena kekeringan | Sumber Foto:Sinta
TABLOIDSINARTANI.COM, Pandeglang—Perubahan iklim yang menyebabkan El Nino atau kemarau panjang membuat banyak lahah padi yang terkena kekeringan. Petani padi di Kabupaten Pandeglang yang merupakan daerah lumbung padi di Banten, mulai memulihkan kembali lahan yang terkena dampak perubahan iklim tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Nasir mengungkapkan, pihaknya telah berupaya memmulihkan pertanaman padi yang dilanda kekeringan. Hingga 28 Agustus 2023 ada seluas 538 hektar (ha) dari total 879 ha lahan yang kekeringan.
Sesuai data laporan luas keadaan kekeringan di Pandeglang kini hanyas seluas 341 ha dari jumlah kumulatif luas tambah kekeringan seluas 879 ha tersebut. ”Luas terancam kekeringan berat hanya seluas 23 hektar. Jadi belum terjadi puso akibat kekeringan di wilayah pandeglang," kata Nasir di Pandeglang, Sabtu (2/9).
Melalui program Gerakan Nasional (Gernas) penanggulangan El Nino pada September dan Oktober 2023, Kementerian Pertanian melakukan upaya pemulihan tanaman padi dengan memberikan bantuan sumur pantek dan pompanisasi. Gernas El Nino Kementerian Pertanian juga berlangsung di wilayah Pandeglang.
“Jadi kami sudah melakukan Gernas Dampak Perubahan Iklim atau El Nino pada beberapa kelompok tani di beberapa Kecamatan. Di antaranya Kecamatan Carita, Bojong, dan beberapa Kecamatan lainnya yang langsung ditangani oleh Brigade,” katanya.
Nasir mengatakan, sebaran pertanaman padi yang terdampak kekeringan berada di 9 kecamatan. Kecamatan Sobang merupakan daerah yang paling parah terdampak. Setidaknya ada 23 ha sawah yang mengalami kekeringan berada di Desa Bojen dan Desa Teluklada.
"Untuk mengantisipasi badai El Nino, pada Agustus kemarin Kementerian Pertanian telah merealisasikan bantuan benih padi untuk Pandeglang 1.000 hektar. Dan kami sudah mengusulkan lagi bantuan benih seluas 16.000 hektar," ungkapnya.
Lebih lanjut Nasir mengatakan, upaya penanganan dampak El Nino pun dengan terus melaukan identifikasi lokasi yang berpotensi mengalami kekeringan. Karena itu, dengan dukungan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) juga siap dikucurkan. Target asuransi usaha tanaman pangan di Pandeglang mencapai 1.800 ha.
“Kami juga melakukan percepatan tanam dengan meningkatkan jumlah alsintan dengan pengajuan bantuan 126 unit sumur pantek di 21 kecamatan, melakukan peminjaman 2 unit pompa air ke dinas Pertanian Provinsi, serta pengerahan 20 unit pompa air milik Pemkab Pandeglang,” katanya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan menargetkan lokasi Gernas El Nino dilaksanakan di lahan seluas 500 ribu ha di 10 provinsi yang terdiri dari 6 provinsi utama dan 4 provinsi pendukung. Sementara di kabupaten lainya dengan melakukan penanaman seluas 1.000 ha per kabupaten.
Adapun aksi nyata yang dilakukan adalah dengan kordinasi, pendataan atau pemetaan wilayah, penyediaan sumber pengairan, distribusi benih, distribusi pupuk, gerakan percepatan tanam, gerakan penanganan kekeringan dan gerakan pengendalian OPT. “Kami juga melakukan pengawalan asuransi dan pembiayaan KUR petani, panen dan pascapanen serta offtaker-nya,” ujarnya.