Edukasi Konsumsi Pangan B2SA di Sekolah Dasar Mardi Rahayu, Ungaran, Jawa Tengah.
Sinar Tani, Ungaran --- Sosiasilisasi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman terus dilalukan terutama pada anak-anak usia dini. Berbagai kegiatan inovatif dan kreatif dilakukan, salah satunya Edukasi Konsumsi Pangan B2SA di Sekolah Dasar Mardi Rahayu, Ungaran, Jawa Tengah.
Diawali dengan senam pagi ceria bersama, acara yang diselenggarakan Dishanpan Jawa Tengah ini sukses diikuti ratusan siswa dan siswi kelas 1, 2 dan 3 SD Mardi Rahayu.
Kabid Penganekaragaman Konsumsi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Lucia Sri Winarni, SE, M.Si menyampaikan pentingnya memberikan asupan makanan yang baik bagi anak-anak pada masa pertumbuhan. Makanan yang “baik dan benar” tersebut secara ringkas di populerkan dengan istilah Pangan B2SA.
“Kenapa anak-anak sering menghindar bila disuruh makan nasi sayur, goreng ikan segar atau bacem tahu tempe? Mereka lebih suka makan mie instan, fried chicken, spaghetti atau hamburger? Jangan serta merta menyalahkan atau menghukum anak-anak tersebut.” ujarnya.
Lucia menambahkan bahwa kemungkinan anak-anak memang merasa mual bila menyantap makanan lokal tersebut, tubuh mereka tidak bisa menerima. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya enzym-enzym yang cocok untuk mencerna nasi, sayur mayur, ikan dan tahu tempe dan yang mengatur metobolisme dalam tubuhnya, sehingga ada reaksi penolakan yang muncul dalam bentuk mual bahkan muntah.
“Sebenarnya secara alami enzym-enzym dalam tubuh akan timbul dengan sendirinya. Menyesuaikan kebiasaan asupan makan yang diterima tubuh.” Tegasnya.
Lebih lanjut menurut Lucia, Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.
“ Kegiatan edukasi ini merupakan stimulus yang dikakukan Dinas Provinsi” kata Lusia, kami harapkan dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota. Bahkan kami juga mengharapkan keterlibatan swasta, sekolah-sekolah dan komunitas orang tua siswa. “ ujar Lucia”
Pada kesempatan tersebut dihadirkan Muhammad Yusuf, SKM seorang anggota Persakmi (Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia) Jawa Tengah.
Yusuf yang dikenal pula sebagai pendongeng dan praktisi edugames, dengan caranya sendiri mampu menyampaikan materi pentingnya menkonsumsi pangan B2SA dengan bahasa anak-anak. Sehingga ratusan siswa dan siswi yang duduk lesehan di lapangan basket sekolah, terlihat asyik mendengarkan diselingi canda dan tawa ria.
Kepala Sekolah SD “Mardi Rahayu” Ungaran, Suster Claudia sangat mengapresiasi edukasi konsumsi pangan B2SA tersebut.
“Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat langsung bagi siswa dan siswi. Kedepan akan kami pertimbangkan untuk menjadi agenda kegiatan rutin sekolah”” katanya.
Seperti diketahui asupan makanan dapat memengaruhi produksi dan aktivitas enzim dalam tubuh. Enzim adalah protein khusus yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh. Enzim membantu mempercepat proses kimia yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh, termasuk pencernaan, metabolisme, dan sintesis molekul penting.
Beberapa contoh bagaimana asupan makanan dapat memengaruhi produksi atau aktivitas enzim tertentu:
Asupan makanan dapat merangsang produksi enzim pencernaan. Contoh konsumsi makanan tinggi protein dapat merangsang produksi enzim protease dalam lambung untuk membantu mencerna protein.
Asupan karbohidrat mempengaruhi aktivitas enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Misalnya, amilase, enzim yang membantu mencerna karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, diproduksi di mulut dan pankreas.
Demikian pula asupan lemak memengaruhi produksi enzim yang terlibat dalam pemecahan lemak, seperti lipase. Lipase diproduksi di pankreas dan membantu dalam pencernaan dan absorpsi lemak.
Selanjutnya kehadiran vitamin dan mineral tertentu juga penting untuk aktivitas enzim. Contohnya, zat besi diperlukan untuk produksi enzim tertentu, sementara vitamin B kompleks memainkan peran dalam aktivitas enzim di berbagai jalur metabolik.
Terakhir makanan yang kaya antioksidan dapat membantu melindungi enzim dari kerusakan oksidatif, yang dapat memengaruhi aktivitas enzim.
Penting untuk menciptakan pola makan yang seimbang dan bervariasi untuk memastikan asupan nutrisi yang mencukupi. Kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu dapat memengaruhi keseimbangan enzim dan proses biokimia dalam tubuh.
Meskipun asupan makanan memainkan peran, penting juga untuk mempertimbangkan faktor lain seperti genetika dan kondisi kesehatan individu dalam regulasi enzim dan metabolisme.
Pada akhir acara, Tim B2SA Dishanpan Jawa Tengah membagi 235 tepak yang berisi nasi, sayur, kerupuk, perkedel, ayam fillet kepada siswa dan siswi, Disamping tepak, setiap siswa mendapat pisang dan air mineral 220 ml.