Sabtu, 22 Maret 2025


Mampu Tahan Laju Inflasi, Bantuan Pangan Dilanjutkan

12 Jan 2024, 12:04 WIBEditor : Yulianto

Penerima bantuan pangan

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Bantuan pangan yang pemerintah luncurkan sejak Maret 2023 mampu menahan laju inflasi dan menahan lonjakan harga. Karena itu, tahun ini pemerintah melanjutkan program tersebut.

Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi mengatakan, keberhasilan program Bantuan Pangan Beras efektif menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi.

Saat konferensi pers di Gedung BULOG Pusat pada Kamis (11/1), Bayu mengungkapkan sejak bantuan pangan beras tahap pertama digulirkan pada periode Januari hingga Maret 2023, inflasi beras mengalami penurunan dari 2,63 persen pada Februari 2023. Kemudian turun menjadi 0,70 persen pada Maret 2023. "Penurunan terus terjadi menjadi 0,55 persen pada April 2023 dan 0,02 persen pada bulan berikutnya," katanya.

Sedangkan pada Bantuan Pangan CBP tahap II yang disalurkan dari bulan September sampai dengan Desember, mampu menjaga laju kenaikan harga beras di akhir tahun yang biasanya naik tinggi.  Hal ini terlihat dari inflasi beras yang menurun cukup signifikan dari 5,61 persen pada September 2023 menjadi 0,43 persen pada Desember 2023.

Bayu mengatakan, pemenuhan pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui program Bantuan Pangan Beras ini menjadi concern pemerintah karena berpengaruh langsung dalam kemampuan daya beli masyarakat yang turut mempengaruhi inflasi.

Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan BULOG untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024 yang sudah digelontorkan sejak awal tahun 2024. Presiden Jokowi berkesempatan hadir di beberapa daerah dan menyerahkan langsung bantuan pangan beras ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk tahun 2024 yang dimulai sejak 2 Januari 2024,” ujar Bayu.

Untuk tahun ini, pemerintah menambah jumlah penerima bantuan pangan beras menjadi 22 juta KPM (keluarga penerima manfaat) dari sebelumnya 21,3 juta KPM. "Jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini,” tambah Bayu.

Bayu menegaskan, penyaluran bantuan pangan beras ini disalurkan merata di seluruh Indonesia tanpa terkecuali yang dilayani seluruh kantor wilayah dan kantar cabang BULOG dari Aceh sampai dengan Papua melalui pelayanan dari 471 komplek pergudangan milik BULOG.

Melalui kekuatan Stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai BULOG per 10 Januari 2024 sebanyak 1,3 juta ton. Dengan sisa beras impor yang masih dalam perjalanan dari penugasan impor beras tahun 2023 sebanyak 500 ribu ton, Bayu menegaskan, jumlahnya sangat kuat untuk kebutuhan penyaluran program ini disamping untuk kebutuhan penyaluran lainnya.

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018