Selasa, 20 Mei 2025


Pemasok Padi Terbesar

21 Peb 2024, 11:30 WIBEditor : Yulianto

Mengangkut hasil panen dengan menggunakan perahu

Saat ini Kabupaten Banyusain menjadi produsen padi terbesar keempat nasional. Salah satu pemasok terbesar produksi padi adalah Kecamatan Muara Telang dengan luas lahan sekitar 23 ribu ha dan indeks pertanaman (IP) 200.  ”Ke depan kami berharap bisa meningkatkan IP menjadi 300,” ujarnya.

Namun diakui, dalam upaya meningkatkan produksi padi menghadapi masalah kondisi lahan yang termasuk kategori rawa pasang surut. Akibatnya saat pasang, lahan pertanian akan mudah terancam banjir dan saat surut atau musim kemarau menyebabkan lahan menjadi asin.

Selain itu, serangan hama dan penyakit pada tanaman padi juga cukup banyak. Tahun 2023, Sarip memprediksi luas panen diperkirakan turun karena tinggi serangan hama tikus dan hama penggerak batang padi. ”Karena itu selama pertanaman musim kedua, petani kita bantu sarana produksi. Kalau tidak dibantu, maka produksi padi akan turun. Pada tahun 2024, kami menargetkan produksi padi bisa mencapai 1,2 juta ton GKG,” tuturnya.

Sarip optimis target peningkatan produksi padi di Banyuasin akan bisa tercapai. Karena itu ia bersyukur adanya kemitraan petani di Kecamatan Muara Telang dengan PT. Wilmar Padi Indonesia (WPI). Dengan kemitraan, sarana produksi pertanian, seperti pupuk yang selama ini dikeluhkan petani karena ketersediaan terbatas, menjadi tepat waktu. Petani juga mendapat bantuan benih unggul bersertifikat dan pestisida.

Petani mitra kata Sarip juga diikutkan menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Petani hanya membayar Rp 36 ribu/musim tanam. Jika lahan padinya rusak berat atau gagal panen hingga 70 persen, maka petani akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta/ha. ”Dengan kerjasama ini, kami bisa memenuhi kebutuhan petani,” katanya.

Potensi pertanian, khususnya padi, di Kecamatan Muara Telang menjadi daya tarik tersendiri bagi PT. WPI untuk menggandeng petani untuk memasok gabah ke industri beras perusahaan tersebut. Presiden Direktur PT. WPI, Saronto mengatakan, di wilayah Sumatera Selatan sudah ada 2.300 ha lahan pertanian yang bermitra dengan PT WPI.

Lahan tersebut tersebar di Banyuasin, Ogan Ilir, dan Oku Timur. Kabupaten Banyuasin berkontribusi paling besar sekitar 2.200 ha. Bahkan, Kecamatan Muara Telang mencapai 1.005 ha. Tahun ini WPI menargetkan kemitraan seluas 5.000 ha dengan petani di Sumsel. “Paling luas potensinya di Muara Telang mencapai 2.000 ha,” katanya.

Dengan menjalin kemitraan, PT WPI berharap dapat mengisi stok gabah di industri beras yang siap beroperasi di wilayah Mariana, Banyuasin. Diharapkan pasokan gabah dari petani Banyusin sebanyak  915.748 ton GKG, OKU Timur 696.027 ton GKG, Ogan Komering Ilir 508.725 ton, Musi Banyuasin 135.088 ton  dan Ogan Ilir sebanyak 94.860 ton. Dengan demikian total gabah yang diserap PT WPI sebanyak 2.350.438 ton setahun. “Kami berharap kerjasama ini bersifat longterm,” ujar Saronto. 

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018