Untuk mencegah potensi krisis pangan di Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Dedi Nursyamsi berkolaborasi dengan Pangdam I Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, dalam sebuah Rapat Koordinasi S
TABLOIDSINARTANI.COM, Banda Aceh -- Untuk mencegah potensi krisis pangan di Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Dedi Nursyamsi berkolaborasi dengan Pangdam I Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, dalam sebuah Rapat Koordinasi Strategis di Banda Aceh, Rabu (17/04).
Di Markas Kodam I Iskandar Muda, kedua belah pihak menyusun langkah-langkah konkret untuk menghadapi dan menangani ancaman potensi krisis pangan di Aceh.
Diskusi tersebut fokus pada peningkatan efisiensi lahan, pengembangan sistem pompanisasi, dan perluasan wilayah pertanian di Aceh. Inisiatif tersebut dipicu oleh dorongan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya memperluas gerakan pompanisasi sebagai solusi cepat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Setelahnya, pertemuan berlanjut dalam format hybrid di kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Aceh, untuk mengevaluasi upaya optimalisasi lahan pertanian, pengembangan sistem pompanisasi, dan perluasan wilayah pertanian.
Kehadiran Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Cut Huzaimah, serta sejumlah kepala dinas pertanian kabupaten/kota dan para komandan Kodim di Aceh memperkaya diskusi tersebut.
Peserta rapat sepakat untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor guna memastikan penggunaan lahan yang efisien dan strategis.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya produksi beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dia menyerukan kerjasama erat antara semua dinas pertanian kabupaten dan kota di Aceh untuk meningkatkan produksi padi melalui optimalisasi lahan, pengembangan sistem pompanisasi, dan penerapan tumpang sari padi gogo.
Rapat juga menegaskan komitmen bersama untuk meningkatkan ketersediaan pangan di Aceh melalui diversifikasi pertanian, peningkatan produktivitas, dan penguatan infrastruktur pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan koordinasi yang sinergis antara lembaga terkait, Aceh diharapkan dapat mengatasi tantangan darurat pangan dengan lebih efektif dan responsif serta mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya.