Selasa, 18 Februari 2025


HET Naik, Harga Beras Bakal Naik Lagi Bulan Depan

22 Mei 2024, 11:02 WIBEditor : Gesha

Bantuan beras Bulog

TABLOIDSINARTANI.COM, JAKARTA -- Mulai 31 Mei 2024, harga eceran tertinggi (HET) beras akan segera naik. HET baru ini ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan mempertimbangkan kondisi konsumen dan petani.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan  harga beras harus dijaga setelah panen raya. Tetapi Bapanas belum mengumumkan HET beras yang baru, namun saat ini HET minimal adalah Rp14.900/kg. ”Harga minimal Rp14.900, HET juga,” ucapnya.

Harga tidak boleh turun hingga merugikan petani. Oleh karena itu, HET beras yang baru akan diberlakukan setelah masa relaksasi HET berakhir pada 31 Mei. Tapi, untuk kepastiannya semua pihak diminta untuk menunggu.

Bapanas menurutnya, memerlukan waktu untuk menetapkan HET beras bersama kementerian dan lembaga lainnya. Pertimbangan utama berasal dari petani, dengan melihat biaya variabel serta biaya produksi. "Selanjutnya, kami akan melihat kondisi hilir atau konsumen," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa setiap bulannya 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah menerima bantuan 10 kilogram beras, yang jika diasumsikan setiap keluarga memiliki setidaknya tiga anggota, berarti sekitar 66 juta masyarakat bawah telah terbantu. Selain itu, program beras murah juga telah digelar ribuan kali, membantu masyarakat kalangan menengah.

Ia menegaskan kenaikan HET beras, tidak dapat memuaskan semua pihak. Sebenarnya, kata dia, para petani lebih terpengaruh dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yang diselenggarakan secara bertahap.

"Dulu HPP gabah Rp4.200 kemudian menjadi Rp5 ribu. Saat ini, HPP gabah sudah Rp6 ribu. Namun, para petani menginginkan Rp7.200. Kami juga akan mempertimbangkan kebutuhan konsumen," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengakui bahwa dalam beberapa waktu ke depan, harga beras akan sulit turun. "Jika ingin harga beras turun, harus ada peningkatan pasokan produksi dari dalam negeri untuk mencapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan," sebutnya.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018