Dirut Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi saat berkunjung ke industri beras Bulog di Karawang
TABLOIDSINARTANI.COM, Karawang---Gejolak harga beras di dalam negeri hingga kini belum berakhir. Harga beras yang sempat naik cukup tinggi, sepertinya akan sulit kembali ke angka semula. Untuk menjaga stabilitas harga, Perum Bulog menyiapkan tiga lapis pengaman.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, tantangan Bulog dalam pengadaan gabah/beras adalah harganya masih di atas ketetapan pemerintah.
Saat ini harga gabah di mitra Bulog berkisar Rp 6.400-6.500/kg, sedangkan harga gabah dengan kualitas lebih baik mencapai Rp 6.800-7.000/kg. “Dengan harga gabah tersebut, harga beras sudah di atas Rp 11.500-12.000 /kg. Ini situasi yang kita hadapi sekarang,” ujarnya.
Padahal harga gabah dan beras sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) Rp 5.000/kg, gabah kering giling (GKG) Rp 6.300/kg dan beras dipenggilingan Bulog Rp 9.950/kg. Namun melihat perkembangan harga gabah/beras naik cukup tinggi, Badan Pangan Nasional mengeluarkan kebijakan fleksibilitasnya untuk harga GKP menjadi Rp 6.000/kg, GKG Rp 7.400/kg dan beras Rp 11.000/kg.
Dengan situasi masih tingginya harga beras, Bayu mengatakan, ada tiga lapis strategi Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras di dalam negeri. Lapis pertama, untuk kelompok masyarakat miskin yang jumlahnya 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), pemerintah memberikan bantuan pangan.
“Jika satu keluarga ada empat orang, maka jumlahnya mencapai 88 juta rakyat yang dibantu pemerintah. Dengan bantuan pangan akan membuat mereka lebih tenang karena beras tersedia. Paling tidak mereka punya 10 kg. Sekarang sudah berjalan 6 bulan,” tuturnya.
Lapis kedua, penjualan beras SPHP dengan harga yang relatif lebih murah sekitar Rp 1.500-1.700/kg dari harga di pasar. Jadi masyarakat bisa ada pilihan beras yang harganya jauh lebih murah. “Bahkan sekarang di beberapa pasar modern beras SPHP mulai dicari, karena kualitasnya lebih bagus,” ujarnya.
Lapis ketiga, beras premium yang masuk ke ASN di Pemda, TNI dan Polisi. Beras komersial Bulog tersebut juga sudah masuk masuk ke pasar dengan harga yang terjangkau.
“Tiga lapis itu diusahakan pemerintah untuk menyediakan beras bagi masyarakat,” katanya. Dengan demikian, harga di petani tetap terjaga dan terbeli dengan harga cukup tinggi. Sedangkan konsumen bisa membeli beras sesuai keinginan mereka.
Bayu mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan bantuan pangan dan menyalurkan kembali beras SPHP, khususnya untuk daerah yang membutuhkan tambahan pasokan. “Bantuan pangan akan digiatkan kembali pada Juni mendatang,” tambahnya.