Gerakan pengendalian OPT di Karawang
TABLOIDSINARTANI.COM, Karawang---Kementerian Pertanian terus mengencarkan gerakan pengendalian hama dan penyakit. Meski hari libur merayakan Idul Adha, upaya menangkal serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tak pernah mengenal hari libur. Seperti berlangsung di Kecamatan Tempuran dan Rawamerta, Kabupaten Karawang.
Kegiatan ini merupakan respon cepat Kementan atas informasi serangan hama di Kabupaten Karawang. Kementan terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang dan petugas POPT setempat untuk memastikan pengawalan pertanaman padi di kabupaten sentra produksi padi ini.
Gerakan pengendalian dilakukan untuk mengendalikan serangan penggerek batang padi yang dilaporkan masih mengancam produksi padi di Kabupaten Karawang sebagaimana pemberitaan sebelumnya. Gerakan pengendalian penggerek batang padi pada libur panjang ini difokuskan pada pertanaman vegetatif di Kecamatan Tempuran pada Sabtu (15/6) dan persemaian di Kecamatan Rawamerta pada Minggu (16/6).
Kegiatan ini dihadiri Tim dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Satuan Pelayanan Wilayah II BPTPH Jawa Barat, POPT, Penyuluh, dan petani setempat. Petugas POPT Kecamatan Tempuran, Idah menyatakan kesiapannya untuk selalu mengawal dan mendampingi petani, meskipun saat libur.
“Demi mengamankan pertanaman di Kecamatan Tempuran, kami siap intensifkan pengamatan, apalagi di wilayah Tempuran ini masih ada pertanaman fase vegetatif menjelang generatif yang harus diamankan dari serangan penggerek batang padi (beluk-red),” tutur Idah.
Sementara itu saat gerakan pengendalian di Kecamatan Rawamerta, Ali, petani dari Kelompok Tani Srijaya, Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta, Karawang menyampaikan terima kasihnya kepada Kementan dan petugas yang tetap hadir mendampingi petani meskipun saat libur.
“Sekarang saya jadi tahu pentingnya pengendalian hama di persemaian. Ternyata dari persemaian yang tidak terlalu luas ini, berhasil dikumpulkan ribuan kelompok telur. Kalau pengumpulan kelompok telur penggerek ini tidak dilakukan di persemaian, saya tidak bisa membayangkan akan seperti apa tanaman saya nanti,” ungkap Ali.
Saat memberikan bimbingan teknis sebelum gerakan pengendalian tersebut, Ketua Kelompok Substansi Pengendalian OPT Serealia, Gandi Purnama mengatakan, ada tiga kunci keberhasilan dalam pengendalian OPT. Pertama, pengendalian OPT itu harus dilakukan secara bersama-sama dan serentak, tidak bisa sendiri-sendiri.
Kedua, lanjutnya, dilakukan di hamparan yang luas, termasuk saat pengumpulan kelompok telur di persemaian, harus di seluruh persemaian yang ada di hamparan tersebut. Ketiga, dilakukan berkelanjutan. “Jangan hanya sekali, tapi harus dievaluasi dan dilakukan lagi jika diperlukan,” kata Gandi.
Kegiatan gerakan pengendalian menjelang hari Raya Idul Adha ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat, yang pada Jumat (14/6) hadir menemui seluruh petugas POPT Kabupaten Karawang di Kantor Dinas Pertanian Karawang.
Pada kesempatan tersebut, Rachmat menekankan bahwa OPT tidak kenal libur, jadi tetap harus waspada meskipun libur panjang. “Lakukan gerakan pengendalian sebelum hari raya, agar petani tenang saat merayakan Idul Adha. Selanjutnya tetap intensifkan pengamatan dan evaluasi hasil gerakan pengendaliannya,” tegas Rachmat.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi kembali mengingatkan pentingnya pengendalian OPT sedini mungkin. Untuk itu ia meminta untuk mengmankan persemaian dari OPT, sehingga tidak terjadi perpindahan dan penyebaran OPT dari persemaian ke pertanaman.
Kemudian, percepat olah tanah dan tanam. Jangan biarkan singgang terlalu lama karena dapat menjadi sumber serangan OPT, seperti penggerek batang padi di musim tanam berikutnya.
“Utamakan pengendalian OPT secara ramah lingkungan sebagaimana arahan Bapak Menteri Pertanian, agar membangun pertanian secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” kata Suwandi.