Jumat, 21 Maret 2025


Serangan Belalang Kembara Mengancam 5 Hektare Lahan Jagung di Sumbawa!

20 Jun 2024, 10:26 WIBEditor : Graha

Belakang kembara menginvasi lahan jagung petani di Sumbawa

TABLOIDSINARTANI.COM, Sumbawa Besar -- Dinas Pertanian (Distan) Sumbawa melaporkan bahwa sekitar 5 hektare lahan jagung di Kecamatan Empang dan sebagian di Kecamatan Tarano telah diserang oleh hama belalang kembara (locusta migratoria).

Kepala Dinas Pertanian melalui Kabid Perlindungan Tanaman dan Pengembangan Usaha, Toni Hamdani, mengaku  kecolongan telah terjadi karena lokasi tanaman jagung berada di area perbukitan yang sebenarnya tidak disarankan untuk penanaman, tetapi pengendalian tetap dilakukan.

Dikatakan olehnya, lokasi yang terserang ini di luar pengamatan tim karena berada di luar area yang disarankan untuk penanaman.

Bahkan, belalang yang menyerang tanaman ini berada dalam fase ganas, sehingga potensi kerusakan tanaman jagung sangat besar.

“Serangan belalang ini sedang dalam fase ganas, sehingga tim kami terus turun melakukan pengendalian untuk menekan terjadinya kerusakan,” ucapnya.

Toni juga menyarankan agar pengendalian terhadap hama ini harus dilakukan secara serentak.

Jika tidak, dikhawatirkan penanganannya akan sia-sia karena hama ini tetap akan mencari lokasi baru.

“Pengendaliannya harus serentak, karena jika kita eliminasi di lokasi tertentu, hama ini akan mencari lokasi baru, sehingga pola eliminasi yang kita lakukan akan sia-sia,” ujarnya.

Toni menambahkan, dalam pengendalian hama ini, harus dilakukan fogging (pengasapan) menggunakan insektisida.

Jika tidak, pola penanganannya tidak akan merata dan hasilnya tidak akan maksimal.

“Kita sudah siapkan bantuan insektisida untuk pengendalian hama tersebut, dan tim kita juga sudah turun ke lokasi membantu petani,” sebutnya.

Dia juga menyebutkan bahwa hama belalang ini sudah berada di pinggir kebun jagung dan belum menyerang lahan jagung.

Namun, karena ekosistemnya rusak akibat pembukaan lahan secara masif, belalang ini melakukan migrasi ke lokasi lain.

“Habitat aslinya kan berada di semak-semak, tetapi semak ini sudah habis karena pola tanam jagung yang masif, sehingga hama ini menyerang tanaman jagung,” jelasnya.

Dia menambahkan, jika terdapat banyak semak di sekitar area tersebut, ia yakin hama belalang tidak akan mengganggu tanaman jagung.

Namun, karena kondisi ekosistem yang sudah terganggu, belalang ini bermigrasi.

“Belalang selalu ada, tetapi karena rusaknya ekosistem, mereka merusak tanaman jagung milik petani,” ungkapnya.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018