Rabu, 11 Desember 2024


Pantau Pasar Gudang Tigaraksa, Bapanas Cek Keamanan Pangan

18 Jul 2024, 15:12 WIBEditor : Yulianto

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Bapanas, I Gusti Ketut Astawa saat memantau pasar Tigaraksa Tengerang | Sumber Foto:Julian

TABLOIDSINARTANI.COM, Tangerang---Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) melakukan pemantauan kondisi pasokan dan harga komoditas pertanian di Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupateng Tangerang.  Dalam pemantauan tersebut juga dilakukan uji tes keamanan pangan terhadap komoditas yang diperdagangkan.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, ketahanan pangan bukan sekadar stok dan harga aman, tapi juga keamanan pangan juga harus dijaga. Karena itu, pihaknya melakukan uji tes keamanan pangan terhadap beberapa komoditas pertanian yang diperdagangkan di pasar.

”Kalau kita bicara ketahanan pangan, maka harus didukung keamanan pangan juga. Jadi persoalan ketahanan pangan adalan keamanan pangan,” kata Ketut Astawa saat berkunjung ke Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (18/7).

Dalam pemantauan tersebut, Bapanas melakukan bersama-sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten. Dengan demikian, diharapkan Pemerintah Daerah juga ikut melakukan pengawasan terhadap keamanan pangan.

Ada beberapa komoditas yang dilakukan pengujian kemanan pangan. Diantaranya, daging ayam, daging sapi, ikan dan beberapa komoditas sayuran seperti mentimun, tomat, cabai dan sayuran lainnya.

Untuk produk sayutan ada empat komponen yang diuji yakni residu pestisida, merkuri, timbal dan arsenik. Sedangkan untuk daging dan ikan ditambah formalin dan boraks. Pengujian ini untuk memastikan tidak terdapat residu yang membahayakan kesehatan manusia dan dilarang pemerintah.

”Dari hasil pengujian, semuanya negatif tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Dengan demikian kami pastikan barang-barang yang dijual di sini bisa dijamin dan layak konsumsi,” ujar Ketut Astawa yang pada kesempatan itu didampingi Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Bapanas dan Kepala Kanwil Perum BULOG DKI Jakarta dan Banten, Taufan Akib.

Pada kesempatan itu Ketut Astawa meminta kepada Pemerintah Daerah untuk memantau keamanan pangan secara rutin. Pemantauan bisa dilakukan seminggu sekali untuk memastikan produk pangan yang dijual aman bagi masyarakat. ”Kalau ada isu bisa dilakukan tiga hari sekali, bahkan kalau perlu setiap hari sampai kondisinya normal kembali,” katanya.

Dengan adanya pengawasan secara rutin, Ketut Astawa berharap, para pedagang maupun produsen juga akan bersikap hati-hati dalam menjual produknya. Untuk itu, Pemda bisa berkolaborasi dengan Pemeirntah Pusat dalam melakukan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan.

Menurut Ketut Astawa, sesuai dengan UU Pangan, pelaku yang diketahui menggunakan bahan kimia berlebihan untuk produk pangan akan terkena sanksi pidana. Karena itu, bagian paling penting adalah pembinaan kepada masyarakat. Pasalnya, kadang mereka juga tidak mengetahui hal tersebut.

”Jadi penting kita harus bergerak terus untuk sosialisasi. Saya yakin pemerintah daerah mempunyai pola untuk mengingatkan pedagang dan produsen untuk tidak menggunakan barang berbahaya,” tuturnya.

Smeentara itu kondisi harga pangan di Pasar Gudang Tigaraksa, secara umum pasokan dan harga cukup stabil. Hanya cabe rawit merah yang harganya relatif tinggi yakni Rp 80 ribu/kg. Sedangkan harga tomat relatif rendah Rp 25 ribu/kg. Di pasar tersebut juga dijual beras SPHP Bulog dengan harga Rp 12.500/kg.

Kepala Kanwil Perum BULOG DKI Jakarta dan Banten, Taufan Akib mengatakan, pihaknya secara rutin menyalurkan beras SPHP yang dilakukan sejak Januari hingga akhir Desember. "Kami pasokan secara rutin beras SPHP ini sesuai dengan permintaan. Jadi kami tidak memberikan peluang harga beras naik," katanya.

Untuk Pasar Gudang Tigaraksa ada dua toko yang melakukan penjualan beras SPHP. Namun demikian Taufan berharap, makin banyak toko yang menjual beras SPHP, masyarakat bisa lebih banyak mengakses beras tersebut dengan harga terjangkau. "Beras SPHP kami jual dalam kemasan 5 kg," ujarnya.

Reporter : Julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018