Rabu, 11 Desember 2024


Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Kementan Pacu Produksi Pangan di Gunung Kidul

30 Okt 2024, 19:45 WIBEditor : Yulianto

Percepatan tanam di Gunung Kidul | Sumber Foto:Osi

TABLOIDSINARTANI.COM, GUNUNG KIDUL---Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil peran strategis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ketahanan pangan, Kementan berupaya memacu produktivitas pertanian nasional, tidak terkecuali di Kabupaten Gunung Kidul.

Salah satunya melalui Gerakan Tanam Padi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ajeg Muyek Dusun Gunungkrambil, Desa Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (28/10).

Gerakan ini tidak lepas dari upaya Kementan membangun irigasi perpompaan di kantong-kantong pangan yang tersebar di Indonesia.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut anggaran Kementan saat ini difokuskan pada cetak sawah, irigasi, dan optimasi lahan rawa.

“Program peningkatan produksi padi sebagai langkah strategis Kementan. Salah satu cara yang dilakukan adalah memperluas areal tanam melalui pompanisasi yang cepat,” ungkap Mentan Amran.

Ia optimis pompanisasi bisa mendorong percepatan tanam. Ini agar planting indeks atau indeks pertanaman (IP) meningkat.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, terus mendorong jajarannya untuk memprioritaskan pompanisasi sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dalam negeri. 

Hadir dalam giat, mewakili Kementan, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Bambang Sudarmanto mendorong kelompok tani Dusun Gunungkrambil untuk meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan irigasi perpompaan (irpom).

“Optimalkan irpom yang ada. Untuk lahan yang masih sulit air, irpom perlu digunakan,” tukasnya.

Panewu (Camat) Ponjong, Irwan Tri Wibowo menyambut baik irigasi pompanisasi di wilayahnya. Ia mengatakan keberadaan irpom bisa meningkatkan produktivitas petani di Kapanewon Ponjong.

“Sesuai dengan program nasional, ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Adanya irpom ini mendukung ketahanan pangan,” tutur Irwan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ajek Muyek Gunungkrambil, Sabarno menjelaskan gerakan tanam ini adalah hasil dari irpom yang sudah dibangun Kementan.

Gunungkerambil memiliki 52 hektar sawah dan 29 hektar pekarangan. Dari 52 hektar sawah terbagi menjadi 4 bulak. Tiap 1 bulak yang tersasar irpom sekitar 25 hektar. "Saat ini 10 hektarnya sudah menikmati irpom, dengan tambahan swadaya dan saluran cacing," ujarnya. 

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Hery Sulistio Hermawan mengatakan, gerakan tanam ini menjadi motivasi bagi kelompok tani lainnya untuk melanjutkan tanam.

“Makan siang bergizi gratis dan penguatan lumbung pangan desa, nasional dan dunia menjadi program strategis pemerintah. Untuk itu mari kita optimalkan irpom yang ada agar bisa berlanjut dan lestari dari waktu ke waktu," tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin besar. Untuk itu ia mengajak petani dan pemerintah untuk berkerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait.

Reporter : Osi W
Sumber : Polbangtan Yogyakarta-Megelang
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018