TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta – Sektor ritel modern kini menjadi tulang punggung dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perannya sebagai standby buyer produk lokal dari petani dan peternak menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan pangan serta membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam acara Leaders Forum di Jakarta, Kamis (14/11). Acara yang menjadi bagian dari perayaan Hari Ritel Nasional 2024 ini mengusung tema "Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Indonesia, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Ritel Modern di Indonesia".
"Ritel modern dan pasar tradisional harus berkolaborasi untuk menyerap produk dari petani lokal dan UMKM. Private label yang dimiliki ritel harus bersumber dari petani dan peternak Indonesia yang dibina untuk menyediakan produk terbaik bagi masyarakat," ujar Arief.
Arief menekankan bahwa ritel modern memegang peran besar dalam mendukung konsumsi rumah tangga, yang menyumbang sekitar 50?ri Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ia juga menyoroti pentingnya harmonisasi antara ritel modern dan pasar tradisional, yang memiliki pangsa pasar masing-masing.
“Keberadaan keduanya adalah penyangga kestabilan distribusi pangan nasional,” tegasnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang konsisten menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. "Peran ritel modern sebagai standby buyer dari kegiatan hulu sangat besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional," tambahnya.
Arief menjelaskan bahwa prioritas utama pemenuhan stok pangan adalah produksi dalam negeri. "Jika stok berlebih, seperti bawang merah dari NTB yang diekspor ke Malaysia dan Thailand atau karkas ayam broiler ke Singapura dan Tiongkok, maka ritel modern, petani, dan peternak saat ini sudah berada di jalur yang baik," paparnya.
Ia juga mengapresiasi capaian nasional seperti nilai tukar petani sebesar 110 dan inflasi pangan yang terjaga di bawah 1%. “Ini menunjukkan kesejahteraan petani meningkat, sementara inflasi terkendali,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum APRINDO, Roy Nicholas Mandey, menegaskan bahwa ritel modern berperan dalam mendistribusikan bahan pangan pokok hingga ke pelosok desa. "Kami hadir di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau," katanya.
Roy juga menyoroti upaya ritel modern dalam memotong rantai distribusi dengan langsung mengambil produk dari petani dan peternak. "Langkah ini diharapkan dapat menjaga disparitas harga dan meningkatkan efisiensi distribusi," tambahnya.
Pada perayaan Hari Ritel Nasional ini, lima ritel modern – Superindo, K3 Mart, Aeon, Family Mart, dan Hypermart – mendapat penghargaan karena telah memenuhi sertifikasi halal untuk seluruh gerainya di Indonesia.
Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran produk pangan lokal yang melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), membuka peluang besar untuk memasuki pasar ritel nasional.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, ritel modern, dan petani lokal, ekosistem pangan nasional diharapkan terus berkembang, mendukung ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.