Kamis, 20 Maret 2025


Pemerintah Fokus Serap Hasil Panen Lokal, Tingkatkan Cadangan Pangan

24 Des 2024, 11:40 WIBEditor : Gesha

Pemerintah ambil langkah strategis! Hasil panen petani lokal kini jadi prioritas untuk diserap, memperkuat cadangan pangan nasional demi ketahanan pangan yang kokoh dan kesejahteraan petani.

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Pemerintah ambil langkah strategis! Hasil panen petani lokal kini jadi prioritas untuk diserap, memperkuat cadangan pangan nasional demi ketahanan pangan yang kokoh dan kesejahteraan petani.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperkuat cadangan pangan strategis.

Upaya ini dimaksudkan agar hasil panen petani lokal dapat terserap secara optimal.

Menurut Arief, penguatan cadangan pangan ini menjadi bagian dari persiapan menjelang panen raya awal tahun 2025.

Panen raya tersebut diproyeksikan menghasilkan lebih dari 13 juta ton gabah.

“Kita harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum memasuki Februari akhir hingga Maret. Saat panen raya nanti, produksi gabah diperkirakan melampaui 13 juta ton. Ini angka yang besar, dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja, kan?” ujar Arief setelah menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas terkait Ketahanan Pangan Nasional dan Pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Ia menekankan bahwa penyerapan hasil panen merupakan langkah krusial untuk mendukung keberlanjutan produksi petani.

Jika hasil panen tidak terserap dengan baik, petani berpotensi kehilangan semangat untuk melanjutkan usaha taninya.

Dirinya juga menegaskan pentingnya kualitas beras dan jagung dalam menyerap cadangan pangan pemerintah (CPP).

Ia menegaskan, tidak boleh ada toleransi terhadap kualitas yang buruk.

"Kalau isu kualitas dalam menyerap beras dan jagung dalam negeri untuk kebutuhan cadangan pangan pemerintah (CPP). Jadi tidak boleh ada toleransi mengenai kualitas," ucapnya dalam kesempatan yang sama. 

Arief menjelaskan, jika kualitas beras dan jagung jelek, maka pengelolaan cadangan pangan dianggap tidak efektif.

Oleh karena itu, kualitas dari mulai penyerapan hingga distribusi ke masyarakat harus dijaga. 

Selama ini, penyerapan dalam negeri memang pernah mengalami kendala dalam hal kualitas.

Namun, ia memastikan bahwa saat ini, masalah tersebut sudah berhasil diatasi.

“Alhamdulillah, sekarang tidak ada lagi komplain terkait kualitas,” tambahnya.

Selain itu, Arief juga menjelaskan bahwa penyerapan ini bertujuan menjaga stabilitas harga selama panen raya.

Dengan intervensi Bulog, harga jual hasil panen dapat tetap menguntungkan dan kompetitif bagi petani.

Sebagai informasi, pemerintah menargetkan cadangan beras pada tahun 2025 meningkat menjadi 2,5 juta ton, sementara cadangan jagung direncanakan mencapai 1 hingga 2 juta ton.

Reporter : Nattasya
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018