Minggu, 20 April 2025


Produksi Tembus 30 Juta Ton, Amran: Bukti Ketangguhan Petani di Tengah Cuaca Sulit

31 Des 2024, 07:48 WIBEditor : Gesha

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke Serdang Bedagai

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, produksi padi Indonesia tembus 30 juta ton meski hadapi cuaca ekstrem, ini menunjukkan ketangguhan petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Pada akhir Desember 2024, produksi beras Indonesia diperkirakan melampaui angka 30 juta ton, meskipun dihadapkan dengan tantangan cuaca yang ekstrem, termasuk fenomena El Niño dan La Niña yang mempengaruhi beberapa daerah penghasil beras utama di tanah air.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, pencapaian ini adalah bukti nyata ketangguhan petani Indonesia yang mampu bertahan di tengah gangguan alam yang berat.

"Jika saya tidak salah, kita hanya kurang sekitar 500.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun dengan El Niño, La Niña, dan kekeringan," ujar Amran dalam keterangannya usai pertemuan koordinasi tentang swasembada pangan di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Awalnya, proyeksi produksi beras Indonesia tahun ini sangat pesimis, dengan prediksi defisit pasokan yang dapat mencapai 5 juta ton akibat cuaca buruk yang melanda hampir sepanjang tahun.

Kekeringan yang terjadi di beberapa daerah penghasil beras utama seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi diperkirakan akan memperburuk kondisi ketahanan pangan dalam negeri.

Meskipun menghadapi tantangan besar, petani Indonesia berhasil mempertahankan angka produksi yang lebih baik dari yang diantisipasi.

Produksi beras untuk konsumsi penduduk pada 2024 diperkirakan mencapai 30,34 juta ton, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar 31,10 juta ton.

Dalam keterangannya, Amran mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia akan mencapai swasembada beras pada 2025, meskipun tantangan cuaca dan perubahan iklim masih menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan.

“Meskipun ada penurunan, kita hanya kekurangan sekitar 500.000 ton dibandingkan dengan tahun lalu. Ini bukti petani kita tangguh meskipun cuaca ekstrem,” ujarnya.

Menurutnya, target produksi beras pada 2025 diperkirakan akan mencapai 32 juta ton, yang akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik tanpa bergantung pada impor.

Pemerintah saat ini tengah berupaya keras untuk mencapai swasembada pangan secepat mungkin.

Selain meningkatkan produksi beras, berbagai langkah untuk memperkuat ketahanan pangan juga terus dilakukan, seperti program irigasi dan pengembangan varietas padi unggul yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

Selain itu, Kementerian Pertanian juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan optimalisasi lahan dan cetak sawah baru di beberapa wilayah potensial.

Dalam upaya mendukung pencapaian swasembada pangan, pemerintah juga memberikan perhatian besar terhadap permasalahan distribusi dan harga beras di pasar.

Ketersediaan pasokan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi masyarakat menjadi prioritas utama untuk menghindari terjadinya inflasi pangan yang merugikan konsumen dan petani.

Program subsidi untuk petani dan insentif bagi para pelaku usaha agribisnis di sektor padi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong efisiensi dalam sektor pertanian.

Meskipun produksi beras mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, Indonesia menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan alam yang ada.

Ke depan, pemerintah menargetkan adanya peningkatan luas tanam padi pada tahun 2025, meskipun ada penurunan luas panen padi pada tahun 2024 yang diperkirakan sebesar 1,64 persen dibandingkan dengan tahun 2023.

Langkah-langkah perbaikan yang terus dilakukan menunjukkan komitmen Indonesia untuk mewujudkan kemandirian pangan, di mana sektor pertanian menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

Dengan dukungan berbagai program, termasuk bantuan pupuk dan teknologi pertanian yang lebih modern, Indonesia berpeluang besar untuk mencapai kemandirian beras pada tahun 2025 dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Pemerintah juga terus berupaya memastikan keberlanjutan produksi pangan untuk menjaga stabilitas harga beras dan ketahanan pangan nasional di masa depan.

Reporter : Nattasya
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018