Rabu, 12 Februari 2025


Perkuat Ketahanan Pangan, Maporina Jateng Gandeng Mantan Gubernur Bibit Waluyo

30 Jan 2025, 17:30 WIBEditor : Herman

Pengurus Maporina Jateng Bersama mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo

TABLOIDSINARTANI.COM, Magelang --- Masyarakat Petani Pertanian Organik (Maporina) Jawa Tengah terus mematangkan rencana kerja tahun 2025. Dengan menggandeng para pakar dan tokoh masyarakat, mereka menggodok strategi terbaik guna mendukung pertanian organik dan ketahanan pangan.

Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Rabu (29/1) di meeting room Senjakala Village, Desa Banyuwangi, Magelang. FGD ini menghadirkan tokoh pertanian sekaligus mantan Gubernur Jawa Tengah, Letjen TNI (Purn.) H. Bibit Waluyo, yang dikenal sebagai sosok konsisten dalam pembangunan sektor pertanian.

Ketua Umum Maporina Jateng, Ir. Aris Budiyono, menegaskan bahwa organisasinya memiliki komitmen kuat untuk membantu pemerintah dalam menyediakan pangan sehat dan mengembangkan pertanian ramah lingkungan.

“Kami berharap mendapat arahan dari Bapak Bibit Waluyo agar program kerja kami lebih fokus, efektif, dan efisien,” ujar Aris.

Dukungan untuk Swasembada Pangan

Dalam diskusi tersebut, Bibit Waluyo menyambut baik niat Maporina dan menekankan pentingnya fokus pada hal-hal yang riil dan berdampak langsung bagi petani.

“Tekad Presiden Prabowo untuk swasembada pangan harus kita dukung bersama. Apa yang bisa dikontribusikan Maporina, sampaikan ke pemerintah daerah. Fokus pada yang konkret, tidak perlu ngayawara (bertele-tele),” tegasnya.

Bibit juga mengingatkan agar Maporina mendorong petani menjalankan konsep Panca Usaha Tani dengan sempurna untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen. Salah satu yang ia tekankan adalah akses mudah dan murah terhadap sarana produksi.

“Misalnya, bagaimana Maporina bisa membantu petani mendapatkan benih unggul bersertifikat serta membimbing mereka membuat pupuk organik dan pestisida hayati berkualitas tinggi,” katanya.

Namun, Bibit menegaskan bahwa bantuan kepada petani tidak boleh melulu gratis.

“Petani harus membeli sarana produksi dengan harga murah dan mudah didapat. Jangan dibiasakan terus-menerus diberi gratis, itu bukan pendidikan yang baik,” tambahnya.

Aksi Nyata

Menanggapi hal tersebut, Pengurus Bidang Rantai Pasok dan Perdagangan Maporina Yudit Krismayanti, melaporkan bahwa pihaknya telah merintis penangkaran benih padi unggul di Klaten seluas 7 hektare, bekerja sama dengan kelompok tani setempat.

“Jika ini berhasil, akan kami kembangkan ke daerah lain agar petani bisa mendapatkan benih yang sesuai dengan kondisi lahan masing-masing dengan harga terjangkau,” jelasnya. Namun, ia mengeluhkan terbatasnya ketersediaan benih dasar (BD) dari pemerintah.

Sementara itu, Pengurus Bidang Kerja Sama Antar Lembag,  Wibowo Handoko, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik kepada kelompok tani.

“Hasil pupuk dan pestisida bisa digunakan sendiri oleh petani, dan jika ada kelebihan produksi, kami siap menjadi offtaker,” ujarnya.

Wibowo sendiri merupakan pengusaha pupuk organik dengan produksi yang tersebar di Purwokerto, Banyumas, dan Nganjuk.

Di bidang agrowisata dan studi banding, Widodo Utomo menegaskan kesiapan membantu petani buah meningkatkan hasil panen dan pemasaran dengan teknik pembuahan off-season (di luar musim). Sebagai pengusaha pembibitan buah, ia juga dikenal sebagai konsultan perkebunan mangga, kelengkeng, dan sawit.

Menutup diskusi, Bibit Waluyo berpesan agar Maporina segera melakukan konsolidasi sesuai kemampuan organisasi dan merumuskan konsep yang jelas, ringkas, serta mudah diimplementasikan.

“Penangkaran benih unggul harus segera dijalankan, dan koordinasi dengan Dinas Pertanian serta Perkebunan jangan sampai terlewat,” pesannya.

Dengan komitmen yang kuat dari para pengurus dan dukungan tokoh berpengalaman, Maporina Jateng optimistis bisa berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan pertanian organik di masa depan.

 

Reporter : Djoko W
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018