Rabu, 12 Februari 2025


Masuki Musim Tanam, Petani Sidrap Gelar Musyawarah Tudang Sipulang

31 Jan 2025, 10:18 WIBEditor : Herman

Musyawarah Tudang Sipulang Sidrap

Sinar Tani, Sidrap --- Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu kembali digelar di Kabupaten Sidrap sebagai bagian dari tradisi tahunan masyarakat sebelum memasuki musim tanam. Kegiatan ini menjadi ajang perumusan strategi pertanian dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi modern.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sidrap, Rimba Najamuddin, menegaskan bahwa musyawarah ini menjadi langkah penting dalam menyusun perencanaan masa tanam yang lebih efektif.

“Tudang sipulung merupakan upaya bersama dalam menentukan strategi pertanian agar lebih optimal,” ujarnya dalam kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Baranti dan Panca Rijang, Kamis (30/1).

Rimba menjelaskan bahwa sebelum petani turun ke sawah, pemerintah bersama masyarakat berupaya menyusun kesepakatan bersama, termasuk penentuan jadwal tanam yang tetap mengedepankan kearifan lokal.

Camat Baranti, Bustaman, yang membacakan sambutan Penjabat Bupati Sidrap, menyampaikan bahwa MTS juga menjadi ajang evaluasi sektor pertanian tahun 2024, baik untuk musim tanam pertama maupun kedua.

“Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi kendala sekaligus merancang persiapan musim tanam 2025 agar hasil produksi semakin meningkat,” jelasnya.

Senada dengan itu, Plt. Camat Panca Rijang, H. Syamsuddin, menekankan bahwa pembahasan dalam MTS mencakup dampak perubahan iklim, kondisi jaringan irigasi, penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk benih dan pupuk, serta peningkatan kapasitas petani dalam penerapan teknologi pertanian.

“Kami berharap musyawarah ini dapat menghasilkan kebijakan yang produktif dan bermanfaat bagi petani,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Sidrap, Ibrahim, mengajak seluruh pihak untuk mendukung program swasembada pangan nasional dan kebijakan Bupati Sidrap terpilih.

Ia menyebutkan bahwa program tersebut mencakup optimalisasi lahan kering, pencetakan sawah, penguatan kelembagaan petani, serta distribusi pupuk yang lebih lancar.

“Pencetakan sawah harus memenuhi syarat minimal lima hektare dalam satu titik. Selain itu, pemanfaatan lahan perkebunan, seperti menanam alpukat, juga menjadi solusi dalam meningkatkan produktivitas,” paparnya.

Terkait isu pupuk subsidi, Ibrahim menegaskan bahwa hasil inspeksi bersama KP3 di beberapa desa di Pitu Riawa menunjukkan penebusan pupuk tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). “Kami telah meminta kios agar memperbarui papan informasi harga secara berkala untuk menghindari kesalahpahaman,” katanya.

Musyawarah Tudang Sipulung ini dihadiri unsur Forkopimcam, KTNA Sidrap, IP3OPT, tim perumus, palontara, PPK, ketua gapoktan, kelompok tani, serta instansi terkait. Diharapkan, hasil musyawarah ini dapat memperkuat sektor pertanian Sidrap sebagai salah satu pilar swasembada pangan nasional.

Reporter : Suriady
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018