Kamis, 20 Maret 2025


Pastikan Stabilitas dan Ketersediaan Nasional, Kepala NFA Ajak Pemda Perkuat Neraca Pangan

13 Peb 2025, 11:27 WIBEditor : Herman

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), Arief Prasetyo Adi, mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat neraca pangan di wilayah masing-masing guna memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan di seluruh Indonesia. Ajakan ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan menjelang Ramadan, yang digelar secara hybrid pada Rabu (12/2). 

“Kita harapkan masing-masing daerah dapat menyiapkan neraca pangan secara akurat. Ada dua hal yang harus dijaga, yaitu kondisi pangan di tingkat konsumen serta di tingkat produsen,” ujar Arief dalam rapat tersebut.

Arief menekankan bahwa data pangan yang terintegrasi akan membantu Pemda dalam menyusun kebijakan yang tepat, baik untuk mengantisipasi defisit maupun mengelola surplus pangan. Dengan neraca pangan yang kuat, pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam mengendalikan fluktuasi harga serta memastikan distribusi pangan tetap lancar, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Ramadan dan Idulfitri.

“Penguatan neraca pangan sangat penting agar kita memiliki data akurat dalam pengelolaan stok, distribusi, serta intervensi pangan. Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam memastikan kecukupan pangan di wilayahnya melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan,” jelasnya.

Salah satu komoditas yang mendapat perhatian khusus menjelang Ramadan adalah cabai, mengingat lonjakan permintaan yang kerap terjadi. Arief meminta dinas pangan di setiap daerah untuk memantau stok dan harga cabai dengan cermat.

“Tolong dicek kondisi stok cabai di daerah masing-masing, baik cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah besar, maupun cabai keriting. Jika harga mengalami lonjakan, segera koordinasikan dengan kami agar dapat dilakukan Fasilitas Distribusi Pangan. Namun, perlu dicatat bahwa koordinasi harus dilakukan sebelum masa panen agar langkah antisipasi dapat disusun lebih awal,” tegasnya.

Berdasarkan prognosa neraca pangan nasional, pemerintah memastikan bahwa stok pangan tetap aman menjelang Ramadan. Arief mengungkapkan bahwa stok beras di Bulog hingga 11 Februari 2025 tercatat sebesar 1,9 juta ton. Tahun ini, pemerintah menargetkan Bulog untuk menyerap sebanyak 3 juta ton beras, sehingga total stok yang tersedia diharapkan mencapai 5 juta ton. Dengan intervensi pemerintah, stok beras pada akhir tahun diproyeksikan tetap terjaga di angka 2 juta ton.

“Dengan stok yang cukup dan langkah-langkah stabilisasi yang tepat, kita optimis dapat menjaga ketahanan pangan nasional dan menghindari lonjakan harga yang merugikan masyarakat,” pungkas Arief.

Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia, terutama menjelang bulan suci Ramadan, dengan mengoptimalkan sinergi antara pusat dan daerah. Dengan penguatan neraca pangan, stabilitas harga dan pasokan diharapkan tetap terkendali demi kesejahteraan masyarakat.

Reporter : Echa
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018