Selasa, 29 April 2025


Gandeng APRINDO, Pemerintah Perluas Akses Pangan Murah

03 Mar 2025, 14:37 WIBEditor : Herman

Pemerintah Gandeng Arindo, Perluas Akses pangan Murah

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan pangan pokok strategis dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Kali ini, upaya tersebut diperluas dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) guna menjangkau pasar modern.

Kolaborasi ini memberikan alternatif bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok tidak hanya di pasar tradisional, tetapi juga di ritel modern.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa langkah ini tidak akan mengganggu pasar tradisional. "Target konsumennya berbeda. Selain itu, operasi pasar murah juga terus digencarkan di pasar tradisional," ujarnya saat menghadiri peluncuran program Friday Mubarak di Hypermart Puri Indah, beberapa waktu lalu.

Arief mengapresiasi APRINDO atas keterlibatan mereka dalam program ini. "Setelah intervensi di pasar tradisional, kini kita lakukan di ritel modern dengan diskon hingga 30 persen, bahkan mencapai 50 persen untuk komoditas pangan strategis," jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak terhadap pasar tradisional. "Kita pastikan semua berjalan seimbang. Konsumen bebas memilih belanja di mana pun dengan harga yang tetap terjangkau," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Arief menyoroti pentingnya produksi pangan dalam negeri. Presiden Prabowo Subianto, kata dia, telah menegaskan agar harga tetap menguntungkan petani dan peternak, tanpa memberatkan konsumen.

"Kita harus menjaga keseimbangan harga dari hulu ke hilir. Petani dan peternak tidak boleh merugi, sementara masyarakat tetap mendapatkan harga yang wajar," katanya.

Ia juga menyinggung kondisi pangan di negara tetangga. "Hari ini Malaysia mengalami krisis beras, sementara Indonesia memiliki cadangan hingga 1,9 juta ton. Ini memberi ruang bagi pemerintah untuk melakukan intervensi jika diperlukan," ujarnya.

Selain beras, Arief menyoroti komoditas lain seperti cabai rawit yang mengalami kenaikan harga akibat cuaca ekstrem. "Saat ini pasokan ke pasar terganggu karena hujan, tetapi menurut Champion Cabai, pasokan akan kembali normal pada minggu kedua atau ketiga Maret," katanya.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA per 27 Februari 2025, harga rata-rata cabai rawit merah nasional mencapai Rp82.499 per kilogram. Sementara itu, kebutuhan konsumsi cabai rawit diperkirakan meningkat 13,52 persen menjadi sekitar 85,2 ribu ton selama Ramadan.

Untuk mengantisipasi fluktuasi harga, pemerintah juga berencana memperkuat cadangan pangan dengan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage).

"Bapak Presiden Prabowo akan segera menginstruksikan pembangunan cold storage di kota-kota besar, sehingga stok pangan seperti daging bisa disimpan dalam kondisi beku dan digunakan saat harga melonjak," ungkap Arief.

NFA sendiri telah menyalurkan berbagai sarana dan prasarana (sarpras) logistik pangan sejak 2022. Hingga 2024, total 42 unit sarpras seperti cold storage chiller, reefer container, dan air blast freezer telah dialokasikan ke berbagai daerah.

Evaluasi menunjukkan bahwa 27 dari 29 penerima manfaat melaporkan peningkatan penjualan lebih dari 5 persen setelah menerima alat tersebut.

Dalam peluncuran program Friday Mubarak, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa program ini akan berlangsung hingga 30 Maret 2025 dengan target penjualan Rp75 triliun.

"Setiap Jumat akan ada lebih banyak promosi dan diskon," kata Airlangga. Ia juga berharap program ini berlanjut setelah April hingga Desember untuk mendongkrak penjualan.

Ketua Umum APRINDO, Solihin, menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan membantu masyarakat. "Kami selalu mendukung program pemerintah dalam meringankan beban masyarakat. Stok yang kami sediakan pun cukup," ujarnya.

Selain Friday Mubarak, pemerintah juga akan meluncurkan berbagai program belanja nasional menjelang Ramadan. Beberapa di antaranya adalah BINA (Belanja di Indonesia Aja) yang bekerja sama dengan HIPPINDO, Pasar Kreatif Ramadan oleh Pemprov DKI Jakarta, serta Bazar Ramadan dan Ramadan Sale yang diselenggarakan oleh Indonesian E-commerce Association (IdEA).

Dengan berbagai langkah strategis ini, pemerintah berupaya memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama Ramadan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi domestik.

Reporter : Echa
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018