Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Tahun 2025 Provinsi Jawa Tengah
TABLOIDSINARTANI.COM, Semarang --- Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memimpin langsung Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Tahun 2025 yang digelar di Gedung Bhakti Praja, Semarang, beberapa waktu lalu.
Rapat ini diinisiasiPerum BULOG Kanwil Jateng sebagai langkah strategis untuk memastikan ketersediaan cadangan pangan nasional.
Dalam rapat tersebut, Ahmad Luthfi menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap upaya BULOG dalam menyerap gabah dan beras dari petani.
Diperkirakan, pada panen raya Februari-April 2025, Jawa Tengah akan menghasilkan 4,8 juta ton gabah kering panen (GKP) atau setara 2,3 juta ton beras.
Direktur Utama Perum BULOG, Novi Helmy Prasetya, menyoroti pentingnya peran Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. “Alhamdulillah, kami mendapat dukungan penuh dari Forkopimda Jateng serta mitra-mitra pengadaan pangan untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah sebesar 3 juta ton,” ungkapnya.
BULOG menargetkan penyerapan 532.000 ton untuk Kanwil Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dengan Jateng diharapkan mampu menyerap 363.000 ton setara beras hingga April 2025. Gubernur Luthfi pun optimistis target ini dapat tercapai. “Saya yakin bisa tercapai,” katanya singkat namun penuh keyakinan.
Rapat koordinasi ini juga ditandai dengan penandatanganan Komitmen Mitra Pengadaan Pangan antara 313 mitra BULOG dengan kantor cabang BULOG se-Jateng-DIY. Kesepakatan ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jateng dan Dirut BULOG.
Gubernur Luthfi menekankan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketersediaan cadangan beras nasional.
“Tadi ada MoU antara BULOG dengan mitra untuk penetrasi harga pembelian gabah dan beras. Ini bagian dari arahan Presiden untuk swasembada pangan. Pemprov Jateng sangat mendukung penuh kegiatan ini,” ujarnya.
Ia juga meminta BULOG lebih proaktif dengan langsung turun ke petani untuk membeli hasil panen. Sebagai langkah strategis, ia mendorong kerja sama antara BULOG dengan BUMD PT Jateng Agro Berdikari (JTAB).
“Jateng punya hasil panen luar biasa. BULOG bisa bekerja sama dengan JTAB untuk memastikan harga tetap stabil,” katanya.
Menanggapi hal itu, Dirut BULOG Novi Helmy Prasetya menegaskan bahwa pihaknya siap menyerap hasil panen petani di Jawa Tengah.
“Target serapan untuk Jateng sampai April nanti sekitar 363 ribu ton setara beras. Dengan dukungan berbagai pihak, kami optimis bisa mencapainya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jateng juga memastikan bahwa stok pangan di wilayahnya aman hingga April 2025. Saat melakukan pengecekan harga dan ketersediaan beras di pasar-pasar, ia menemukan bahwa kondisi pasokan tetap stabil dan surplus.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Panglima Kodam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, Kepala BIN Daerah Jateng, serta jajaran pejabat Pemprov Jateng dan perwakilan BULOG.
Selain itu, secara daring, acara ini juga diikuti oleh seluruh Danrem/Dandim, Kasatgas Pangan, dan Kepala Dinas Pertanian dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Sebagai informasi, data BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa Jawa Tengah memiliki 23.343 unit penggilingan padi, dengan mayoritas merupakan usaha berskala kecil.
Dari jumlah tersebut, 86,76 persen adalah penggilingan padi tetap, sementara penggilingan padi keliling mencapai 12,59 persen.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan serapan gabah dan beras dari petani semakin optimal, mendukung ketahanan pangan nasional, serta menjaga kesejahteraan petani di Jawa Tengah.