Selasa, 08 Juli 2025


Atasi Stunting, Begini Strategi Pemda Pemalang

13 Mar 2025, 10:19 WIBEditor : Yulianto

Kegiatan P2L di Kabupaten Pemalang

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Pemanfaatan Pekarangan sebagai sumber pangan melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) kini menjadi salah satu program andalan Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga dan membantu perekonomian warga.

Stunting dan memang menjadi masalah serius yang dialami anak-anak Indonesia sebagai dampak gizi buruk yang berkepanjangan. Tingginya angka stunting menandakan banyak anak kekurangan gizi kronis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, sehingga memerlukan tindakan yang cepat.

Salah satu sumber masalah stunting adalah gizi buruk pada ibu dan anak. Kurangnya asupan gizi pada ibu sejak sebelum hamil, selama kehamilan, dan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat menghambat pertumbuhan. Masalah ekonomi sangat berperan penting. Keluarga dengan pendapatan rendah memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi, sehingga anak-anak mereka tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi. Untuk itu, pemerintah berusaha menurunkan angka stunting menjadi 17% pada tahun 2023 dan 14?n 21% pada tahun 2024. Bagaimana pemerintah daerah menyikapi masalah stunting yang banyak terdapat di wilayah-wilayah pedesaan?

Pemerintah Kabupaten Pemalang menyikapi dengan mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga. Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Akhmad Helmi menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat pekarangan rumah untuk sumber pangan keluarga.

“Kami terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka agar bisa ditanami berbagai jenis hortikultura yang tidak hanya mencukupi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi,” ungkapnya saat webinar Mandiri Pangan Lewat Pekarangan Rumah yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani, Rabu (26/2).

Helmi mencontohkan di Desa Gombong, Kecamatan Belik, yang berada di wilayah perbukitan Pemalang, sebagian masyarakat telah menerapkan konsep P2L secara rutin dan berkelanjutan. Pekarangan rumah mereka kini dipenuhi dengan berbagai tanaman hortikultura seperti bawang daun, kucai, serta sayuran lainnya. “Hasilnya benar-benar bermanfaat, selain untuk konsumsi pribadi, warga juga menjualnya sebagai tambahan penghasilan,” katanya.

Beberapa tanaman seperti kol, kubis, dan cabai merah besar juga ditanam di pekarangan kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Bahkan, ada lahan seluas 1.000 meter di kantor penyuluhan yang dimanfaatkan untuk menanam padi.

Pemda Pemalang juga menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk melaksanakan penanaman di pekaranga. Baca halaman selanjutnya.

 

Reporter : Herman
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018