Sabtu, 19 April 2025


Apa Isi Piringku?

13 Mar 2025, 10:40 WIBEditor : Yulianto

Pola konsumsi masyarakat belum ideal

Salah satu solusi untuk memperbaiki pola konsumsi pangan adalah diversifikasi pangan, yakni mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan makanan (seperti beras) dan beralih ke sumber pangan lain yang lebih beragam. “Indonesia memiliki kekayaan pangan lokal yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Andriko

Pemerintah juga telah meluncurkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, yang mendorong daerah untuk memanfaatkan potensi pangan lokal mereka. “Agar masyarakat lebih mudah mengadopsi pola makan sehat, pemerintah mengembangkan konsep "Isi Piringku", yang merupakan panduan komposisi makanan dalam satu kali makan,” jelasnya.

Menurut Andriko, dalam konsep ini, piring makan sebaiknya diisi dengan berbagai jenis makanan dalam proporsi yang seimbang. Sebagian besar, yaitu sepertiga piring, terdiri dari makanan pokok yang menjadi sumber karbohidrat utama.

Sayuran yang kaya akan vitamin dan mineral sebanyak 1/3-nya. Sedangkan, lauk pauk sebagai sumber protein, baik hewani maupun nabati menempati 1/6 bagian piring.  Sisanya, 1/6 untuk buah-buahan yang juga kaya akan vitamin dan mineral. Dengan komposisi ini memberikan keseimbangan nutrisi yang optimal bagi tubuh.

Strategi lain adalah fortifikasi pangan, seperti penambahan zat besi dan vitamin pada beras untuk membantu mengurangi kasus anemia. Suplementasi gizi juga dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil guna mencegah kekurangan zat besi yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan anak. 

Di samping itu, perbaikan sanitasi dan akses air bersih juga menjadi faktor krusial. Pasalnya, gizi yang baik tidak hanya bergantung pada makanan, tapi juga pada lingkungan yang bersih dan sehat. Peningkatan edukasi gizi menjadi langkah penting agar masyarakat lebih memahami pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang. Edukasi ini berperan besar dalam membentuk kebiasaan makan yang baik sejak usia dini.

Mewujudkan Generasi Emas 2045 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kesadaran pentingnya gizi harus dimulai dari lingkup keluarga, dengan edukasi mengenai pola makan sehat yang diberikan sejak dini, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Reporter : Gsh/Jul
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018