Pemeritnah Perketat Pengawasan Keamanan Pangan
TABLOIDSINARTANI.COM, BOGOR – Pemerintah semakin mengintensifkan pengawasan keamanan pangan untuk memastikan pangan segar yang beredar di pasaran aman dan berkualitas, terutama di tengah meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Langkah ini disampaikan Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional (NFA), Hermawan, dalam acara Balkot Ramadan Fest di Bogor.
Hermawan menekankan bahwa keamanan pangan menjadi prioritas selama bulan puasa. "Biasanya terjadi peningkatan konsumsi pangan selama Ramadan. Kita perlu memastikan bahwa pangan segar yang beredar tidak tercemar bahan berbahaya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, tim NFA telah mengambil sampel berbagai komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, tomat, wortel, sawi, kentang, dan bawang merah. Pengujian dilakukan dengan rapid test kit residu pestisida, bekerja sama dengan Dinas Pangan Kota Bogor. Hasilnya? Semua sampel yang diuji dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
"Jadi, masyarakat Bogor yang ingin berbelanja di Balkot Ramadan Fest tidak perlu khawatir. Semua pangan segar yang dijual di sini telah melalui pengujian dan aman," lanjutnya.
Hermawan juga mengungkapkan bahwa pengawasan tidak hanya dilakukan pada momen tertentu, tetapi secara rutin di pasar tradisional dan modern di seluruh Indonesia.
"Saat ini di Kota Bogor sudah ada Pasar Aman (PAS Aman), salah satu dari 63 pasar yang telah dibentuk di berbagai daerah. Pasar-pasar ini telah memiliki sistem pengawasan untuk memastikan produk pangan yang dijual benar-benar aman," ungkapnya.
Keamanan pangan, lanjutnya, adalah aspek krusial yang tidak boleh diabaikan. "Bagaimana pun cantik dan enaknya makanan, kalau tidak aman, itu bukan makanan," tegasnya.
Pernyataan ini juga sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, yang sebelumnya mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam kunjungannya ke kantor BPOM pada awal Maret lalu.
"Keamanan pangan adalah hal mutlak yang harus dipenuhi. Kalau tidak aman, maka itu bukan pangan. Ini menjadi perhatian kita semua," ujar Arief.
Dengan pengawasan yang semakin diperketat, masyarakat diharapkan bisa lebih tenang dan nyaman dalam memilih bahan makanan, terutama selama Ramadan dan menjelang Lebaran.