GPM Serentak Jawa Tengah
TABLOIDSINARTANI.COM, Semarang --- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dan TPID Kota Semarang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Acara yang berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Mijen, Kota Semarang, ini bertujuan membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau sekaligus memastikan ketersediaan stok menjelang Lebaran.
GPM kali ini dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan; Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso; Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Andi Reina Sari; Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko; serta Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Andi Reina Sari, menekankan bahwa GPM serentak ini merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H.
Senada dengan itu, Sujarwanto Dwiatmoko mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan terencana agar distribusi pangan tetap merata.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa selain GPM, pemerintah juga melakukan berbagai aksi strategis lainnya untuk mengendalikan inflasi pangan, seperti fasilitasi distribusi pangan dan pengembangan kios pangan.
Pada kesempatan yang sama, Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh dalam penyediaan sumber pangan nasional menuju swasembada dan ketahanan pangan di tahun 2027. Program ini menjadi bagian dari Asta Cita kedua yang menjadi prioritas utama pemerintah saat ini.
Dalam GPM ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemprov Jateng, Pemkab/Pemkot se-Jawa Tengah, serta Bulog untuk memberikan subsidi harga pangan.
Total komoditas yang disalurkan meliputi 130,05 ton beras dengan berbagai jenis, 20.486 liter minyak goreng, 16,85 ton telur ayam ras, 11,03 ton gula pasir, 3,83 ton daging ayam ras, 4,22 ton aneka cabai, 4,80 ton bawang merah, serta berbagai komoditas lainnya yang dijual dengan harga terjangkau.
Tak hanya pasar murah, GPM juga dimeriahkan Bazar Ramadan yang diikuti 51 UMKM. Selain itu, bantuan sembako juga diberikan kepada warga kurang mampu di Kecamatan Mijen.
GPM kali ini juga memperkenalkan digitalisasi transaksi melalui QRIS. Masyarakat yang hadir mendapat pengalaman bertransaksi secara digital dengan mengikuti program Tebus Murah untuk cabai kering dan pasta bawang menggunakan QRIS.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antar daerah (KAD) antara BUMP PT Lumpang Semar Sejahtera Semarang dengan Kelompok Tani Sekranji, Kabupaten Kendal, serta Kelompok Tani Krido Sekti, Kabupaten Demak.
Rangkaian acara ditutup dengan Talkshow “Belanja Bijak” yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan belanja guna menjaga keseimbangan ekonomi keluarga.
Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat, GPM membuktikan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam pengendalian inflasi dan pemenuhan kebutuhan pangan menjelang hari raya. Masyarakat pun dapat berbelanja dengan tenang, tanpa khawatir akan kenaikan harga menjelang Lebaran.