TABLOIDSINARTANI.COM, Luwu Utara ----  Kabupaten Luwu Utara tancap gas dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan membangun 14.000 sawah baru. 

Bupati Andi Abdullah Rahim menggelar rapat khusus di Rumah Jabatan Bupati, membahas rencana ambisius tersebut.

Rapat ini tak main-main. Hadir langsung jajaran pimpinan daerah mulai dari Wakil Bupati, Kapolres, Dandim, Pabung, kepala dinas terkait, hingga para penyuluh pertanian.

“Ini tindak lanjut dari pertemuan kami dengan Kementerian Pertanian di Jakarta dan Rakor Ketahanan Pangan di Makassar,” ujar Bupati Rahim membuka arahannya.

Tahun ini, Luwu Utara sudah diganjar alokasi pencetakan sawah seluas 2.800 hektare.

Namun, itu baru langkah awal dari rencana besar yang tengah disusun pemerintah daerah.

“Kita tidak hanya berhenti di 2.800 hektare. Kita sedang menyiapkan langkah menuju 2026, untuk cetak 14.000 hektare lagi. Target besar, tapi InsyaAllah bisa dicapai,” ucap Bupati penuh optimisme.

Tak hanya cetak sawah, pemerintah juga tengah mengajukan program optimalisasi jaringan irigasi—baik di tingkat provinsi maupun daerah.

Koordinasi dengan pihak balai sudah berjalan dan diharapkan bisa masuk dalam anggaran tahun 2025.

Salah satu aset besar yang jadi perhatian adalah Bendung Baliase.

Meski sudah dibangun selama satu dekade, bendung ini baru dimanfaatkan untuk mengairi 4.000 hektare dari total potensi 18.000 hektare.

“Masih ada 14.000 hektare yang harus kita garap. Kalau ini tercapai, total luas sawah kita bisa tembus 44.000 hektare! Dari sekarang yang baru 28.000 hektare, ditambah 2.800 tahun ini, dan 14.000 di 2026,” jelas Bupati.

Dengan target ambisius tersebut, Luwu Utara menatap masa depan cerah sebagai lumbung pangan baru di Indonesia.

“Sekarang saja kita sudah surplus. InsyaAllah, Luwu Utara akan jadi penyumbang pangan nasional,” pungkas Bupati.