Peluncuran Pertanian modern di Sukoharjo
TABLOIDSINARTANI.COM, SUKOHARJO---Kementerian Pertanian (Kementan) mempercepat penerapan teknologi untuk mencapai swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo. Melalui penguatan kelembagaan petani, Kementan membangun pertanian modern di 10 lokasi percontohan. Salah satunya di Sukoharjo.
Dalam Launching Pertanian Modern pada Kamis (24/4), turut dilaunching pula Koperasi Krida Muda Agro Sukoharjo sebagai salah satu penggerak pertanian modern yang berlokasi di Dusun Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pertanian modern diharapkan menjadi lokasi pertemuan petani, melalui penerapan inovasi teknologi, penguatan kelembagaan petani termasuk penumbuhan kelembagaan ekonomi, konsolidasi alsintan, penyaluran BBM bersubsidi, dan pupuk bersubsidi.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bahwa Kementan melakukan transformasi pertanian dari tradisional menuju modern sebagai salah satu kunci keberhasilan pencapaian target swasembada.
“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam menggerakkan sistem pertanian modern.
“SDM pertanian adalah kunci. Kami terus mendorong pelatihan teknologi tepat guna, pelibatan petani milenial, dan penguatan kelembagaan seperti BP,” ujarnya.
Dengan peluncuran ini, Kementan berharap ekosistem pertanian modern bisa mendorong peningkatan produksi, kualitas, dan kesejahteraan petani, serta mempercepat kemandirian pangan Indonesia secara menyeluruh.
“Petani harus mampu mengoperasikan alsintan seperti traktor, transplanter, drone seeder dan sprayer, agar manfaat mekanisasi betul-betul dirasakan dalam produktivitas dan efisiensi,” ucapnya.
Hadir di lokasi, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno menyampaikan apresiasi serta dukungannya terhadap program pertanian modern.
Ia berharap agar Koperasi Krida Muda Agro Sukoharjo yang menjadi salah satu percontohan ini terus mendapat pembinaan dari Kementerian Pertanian.
“Ke depan, dinamika pasti terjadi. Untuk itu, teman-teman pengurus harus terus berkomunikasi dan berkoordinasi agar program yang diterima ini dapat berjalan dengan lancar,” kata Bagas.
Terpisah, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) R. Hermawan menyebut program ini sebagai tonggak transformasi sistem pertanian nasional ke arah yang lebih terstruktur, terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.
Ia pun mendorong partisipasi alumni dan mahasiswanya sebagai operator teknologi dan penggerak kelembagaan petani di wilayah Pertanian Modern Sukoharjo.