Polbangtan Kementan dan Pemkab Tebo bergandeng tangan perkuat validasi data Luas Tambah Tanam (LTT) demi wujudkan swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional berbasis data akurat.
TABLOIDSINARTANI.COM -- Polbangtan Kementan dan Pemkab Tebo bergandeng tangan perkuat validasi data Luas Tambah Tanam (LTT) demi wujudkan swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional berbasis data akurat.
Upaya menuju swasembada pangan nasional terus digelorakan!
Kali ini, langkah nyata ditunjukkan oleh sinergi kuat antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dan Pemerintah Kabupaten Tebo, yang bersatu dalam mengawal validitas data Luas Tambah Tanam (LTT) melalui aplikasi e-Pusluh.
Sebuah gebrakan penting demi memperkuat ketahanan pangan berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar pada 24 April 2024 di Aula Melati Kantor Bupati Tebo menjadi momen krusial.
Dihadiri ratusan penyuluh pertanian se-Kabupaten Tebo, kegiatan ini bukan sekadar ajang formal, melainkan panggilan perjuangan untuk mengawal masa depan pertanian Indonesia!
Wakil Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, yang membuka acara, menegaskan bahwa penyuluh tak hanya bertugas memberi penyuluhan.
“Mereka adalah ujung tombak! Harus aktif mencatat, melaporkan, dan mengawal data LTT secara disiplin dan tepat waktu,” ucapnya berapi-api.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan pertanian tak lepas dari akurasi data. Dan itu tak mungkin terwujud tanpa kolaborasi lintas sektor, dari pemerintah daerah hingga petani di lapangan.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyampaikan kebanggaannya terhadap kinerja penyuluh Tebo. “Alhamdulillah, semua penyuluh sudah tiga hari berturut-turut melaporkan data secara konsisten. Ini luar biasa!” katanya.
Yoyon juga memperkenalkan program Galuh LTT dari BPPSDMP sebagai semboyan satu data LTT. “Mari kita jadikan satu data ini sebagai basis pengambilan kebijakan nasional,” tambahnya.
Polbangtan juga mendampingi berbagai program strategis di Kabupaten Tebo, seperti Optimalisasi Lahan (Oplah) dan Brigade Pangan, yang menjadi bagian dari solusi nyata menghadapi ancaman krisis pangan.
Rakor ini dihadiri oleh tokoh-tokoh strategis, termasuk Asisten II Perekonomian Setda Tebo dan Kepala Bapeltan Jambi.
Keberadaan mereka menegaskan bahwa kolaborasi lintas lembaga menjadi pondasi penting dalam memajukan pertanian lokal yang berdampak nasional.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam pernyataan terpisah menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan.
“Kita bisa swasembada, asalkan semua pihak bekerja keras dan bersatu,” ujar Mentan optimis, di tengah tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim yang makin menggila.
Senada, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menggarisbawahi pentingnya SDM pertanian yang adaptif teknologi.
“Penyuluh harus jadi agen perubahan, memimpin modernisasi pertanian dan siap hadapi era digital,” tegasnya.