Harga stabil, jagung Sulsel banyak diincar
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Semangat petani dalam meningkatkan pendapatan, membuat petani mulai mencari cara untuk mengubah pola tanamnya dan beralih ke komoditas palawija khususnya jagung karena memiliki nilai jual tinggi.
Bahkan Menurut Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang Sugiharto, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan salah satu yang berdampak terhadap kebijakan tersebut.
Luas panen jagung di Sulsel diperkirakan seluas 25 ribu ha dengan kontribusi terhadap produksi Sulsel periode September dan Oktober diperkirakan sebesar 120 ribu ton pipilan kering.
Wilayah sentra jagung di Sulsel antara lain Jeneponto, Bone, Takalar Bantaeng dan Bulukumba merupakan wilayah yang panen dan tanam jagungnya terus menerus.
Kasie Ekstensifikasi Jagung Ditjen Tanaman Pangan, Ahmad Yusuf mengatakan bahwa berdasarkan survey pada awal September bersama Satgas Pangan dan Kemendag, harga yang stabil dengan tingkat harga di petani rata-rata Rp 3.700/kg – Rp 3.800/kg dan ditingkat pedagang besar sebesar Rp 4.250/kg - Rp 4.450/kg.
"Hal ini yang membuat beberapa pedagang besar dari luar Pulau Sulawesi juga tertarik berburu jagung di Sulsel. Apalagi dengan produksi jagung Sulsel rata-rata 6-7 ton/ha pipilan kering, membuat produksi jagung Sulsel tetap mampu surplus," tegas Yusuf. TIA