Jumat, 21 Maret 2025


Daerah Berhasil Realisasikan Program Produksi Pangan

01 Jan 2019, 19:25 WIBEditor : Gesha

Dirjen Tanaman Pangan, Sumardjo Gatot Irianto mengapresiasi keberhasilan realisasi program yang dilakukan oleh 5 provinsi

Tahun 2018 realisasi anggaran dan program sesuai. Tahun 2019, program prioritas pangan kian ditingkatkan

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Tahun 2018 sudah berakhir, beberapa daerah pun mendapat apresiasi dan catatan penting dalam program produksi pangan. Melangkah di 2018, program prioritas lainnya siap dilakukan.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberikan penghargaan terhadap 5 provinsi dengan realisasi anggaran terbaik.

Kelima provinsi yang terpilih yakni Lampung, Jawa Barat, Papua Barat, Sulawesi Tenggara Dan Jawa Tengah.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP), Sumarjo Gatot Irianto pada acara Rakor Evaluasi kegiatan 2018 dan Persiapan Pelaksanaan Tahun 2019, Jakarta, Sabtu (29/12).

“Pada 2018 masih ada kegiatan yang belum sesuai peraturan perundang-undangan sehingga menjadi penghambat terlaksananya program yang telah direncanakan, oleh karena itu kedepan (2019) harus dipersiapkan dengan matang,” ujarnya.

Ada beberapa point penting seperti lambatnya beberapa daerah melaksanakan kegiatan sehingga penyerapan anggaran yang telah dialokasikan tidak terlaksana.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program yang telah ditargetkan. Gatot berharap, kedepannya proses administrasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) bisa cepat selesai sehingga proses pengadaan barang bisa cepat.

Dinas Pertanian pun diharapkan untuk dapat mendorong percepatan tanam apabila anggaran sudah turun dengan tetap mentaati aturan yang berlaku. 

Gatot juga mengingatkan untuk berhati-hati dan teliti terhadap benih palsu, pemerintah daerah harus memastikan baik mutu, harga. 

Untuk permasalahan baku lahan Gatot meminta seluruh Kepala Dinas Pertanian melakukan pendataan ulang bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Hal ini diperlukan karena jika tidak diperbaiki maka alokasi anggaran dari pemerintah pusat akan mengikuti data tersebut, yang berarti bisa jadi terjadi pengurangan alokasi pupuk dibeberapa daerah yang lokasinya tidak tercatat di Statistik Pertanian BPS 2018.

Program 2018

Persiapan tahun 2019 ini Dirjen TP meminta seluruh kepala dinas yang hadir agar dapat mempersiapkan diri, dimana ada beberapa program utama yang menjadi fokus untuk peningkatan produksi Pangan Nasional.

Di tahun 2019 ada 5 program utama seperti Budidaya Tanaman Sehat, Alat-alat produksi pertanian, Budidaya Padi,Jagung, dan Kedelai, Tumpang Sari dan Serasi (Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani).

Kegiatan Pengembangan lahan Rawa pasang surut/lebak melalui Program #SERASI seluas 500ribu ha di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) serta pengembangan usaha melalui Kelompok Usaha Bersama, yang kedepannya diarahkan pada model usaha korporasi petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. 

Dalam Program Serasi ini, Pemerintah memberikan bantuan untuk rehabilitasi jaringan irigasi, penataan lahan, saluran, pintu air, pompanisasi dan infrastruktur lainnya.

Untuk budidaya padi, bantuan berupa benih, dolomit, herbisida pra tanam dan pupuk hayati. Disamping itu juga bantuan berupa alat mesin pertanian baik pra panen (eksavator, traktor, pompa air) maupun alsin pasca panen (combine harvester, power threaser, dryer, RMU).

Program pengembangan padi di lahan rawa ini juga diintegrasikan dengan hortikultura, peternakan dan perikanan.

Kegiatan lainnya adalah Pengembangan Tumpangsari dengan pemadatan populasi, dengan luas pertanaman setara 2,1 juta ha (kedelai-jagung; kedelai padi; jagung-padi).

Pengembangan budidaya padi, jagung, dan kedelai seluas 3,15 juta ha, terdiri dari padi gogo seluas 750 ribu ha, padi sawah 500 ribu ha, padi hibrida 100 ribu ha, jagung hibrida 1,5 juta ha dan kedelai 300 ribu ha. 

Bantuan Alat Mesin Pertanian sebanyak 11.565 unit terdiri dari combine harvester, corn combine harvester, power threaser, dryer, RMU, dan alat pasca panen lainnya. 

Selain itu, pemerintah juga memiliki Pengembangan Budidaya padi sehat dan Budidaya Bebas Residu seluas 160 ribu ha. 

Dengan program-program baru ini Dirjen TP berharap kesejahteraan para petani bukan lagi hanya angka tetapi nyata dan dapat dirasakan langsung oleh para petani. 

Reporter : Tiara
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018