TABLOIDSINARTANI.COM - Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo menggunakan citra satelit untuk mengantisipasi kekeringan pada Agustus dan September 2019. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi Mario mengatakan dengan menggunakan citra satelit bisa diketahui curah hujan di Gorontalo secara lebih akurat.
“Sehingga dapat mengantisipasi kondisi kekeringan yang berdampak pada pertanian, khususnya percepatan luas tambah tanam padi,” katanya pada Rapat Koordinasi Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Produksi Padi, jagung dan Kedelai (Pajale) di Gorontalo (8/8).
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Leli Nuryati saat memimpin rakor ini di ruang rapat Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo mengatakan melalui rakor ini akan dimanfaatkan lahan secara optimal untuk peningkatan produksi padi dan jagung.
“Untuk mengoptimalkan lahan tersebut perlu sinergi antara pemerintah, pemerintah daerah dengan Dinas terkait dan para masyarakat khususnya para petani /kelembagaan petani yang ada,” tambah Leli.
Menurutnya penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) juga perlu dioptimalkan agar proses pengolahan, penanaman dan pemanenan bisa lebih cepat dan efisien. “Dengan menggunakan alsintan, dapat meningkatkan efesiensi waktu dan biaya,” tambahnya.
Dalam kunjungan ke daerah Tim Upsus Pajale kabupaten dan provinsi telah menyepakati target tanam untuk bulan Agustus untuk provinsi Gorontalo yang terdiri 6 Kabupaten yaitu : Kab. Boalemo : 2.837 ha, Kab Gorontalo : 735 ha, Kab Pohuwato : 45 ha, Kab Bone Balango : 278 ha, Kab Gorontalo Utara : 125, Kota Gontalo : 0 ha, sehingga target yang harus dicapai untuk bulan Agustus seluas : 4.020 ha.
Leli Nuryati juga akan meningkatkan peran penyuluh pertanian di lapangan untuk mengantisipasi kekeringan dan mempercepat realisasi tanam bulan Agustus - September 2019 di Gorontalo.
Dia berharap dalam menghadapi dampak kekeringan yang terjadi, Dinas Pertanian Kab/Kota mengidentifikasi wilayah-wilayah yang masih berpotensi untuk ditanam padi pada bulan Agustus dan September 2019