TABLOIDSINARTANI.COM, Banyuasin --- Petani Desa Sumber Hidup, Kecamatan, Muara Telang, Kabupaten Banyuasin tengah sumringah dengan panen raya yang dilakukan perdana di tahun 2020. Bahkan dengan sistem pancakelola tani, petani Muara Telang mampu panen dengan produktivitas 7-8 ton per hektar.
Panen raya diawali secara simbolis oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian yang diwakili oleh Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Hendri Sosiawan, Kepala BPTP Sumatera Selatan Atekan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan Anthoni Alam, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Taufik Gunawan, Kepala BPS Kabupaten Banyuasin Edi Subeno, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin Zainudin, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Aidil Fitri, dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Andy Mulyana.
Areal Demfarm di Kecamatan Muara Telang seluas 100 ha tersebut telah menerapkan seluruh paket teknologi terpadu hasil Balitbangtan, terutama teknologi pengelolaan lahan dan air serta budidaya padi yang disebut Teknologi Panca Kelola Lahan Rawa. Teknologi ini masuk dalam paket Teknologi Raisa yang diintegrasikan dengan budidaya hortikultura, budidaya itik, dan budidaya ikan, aplikasi alat dan mesin pra dan pasca panen, serta sistem kelembagaan.
Kegiatan panen raya diikuti sekitar 250 orang yang terdiri atas berbagai kelompok tani di Kecamatan Telang Rejo. “Sejak Litbang Pertanian mengenalkan teknologi dan melakukan pembinaan, kami jadi lebih paham tentang bagaimana cara mengelola lahan, takaran pemupukan, serta mengendalikan hama, sehingga produksi meningkat," kata salah satu petani dari Desa Sumber Hidup, Karyono.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian telah mengenalkan kegiatan optimalisasi lahan rawa dengan teknologi andalannya sejak tahun 2019. Program ini merupakan terobosan untuk mengatasi penyusutan lahan baku sawah di satu sisi, dan peningkatan kebutuhan pangan di sisi lainnya.
Petani pun senang dengan adanya terobosan ini sebab hasil panen menjadi meningkat drastis. Jika sebelumnya per hektar hanya bisa menghasilkan 4-5 ton, kini lahan petani bisa menghasilkan 7-8 ton per hektarnya.
Adapun sasaran utama pengembangan Demfarm Optimalisasi Lahan Rawa mendukung ketahanan pangan adalah untuk percepatan dan efektivitas adopsi teknologi oleh petani dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di lahan rawa salah satunya melalui peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman.