Jumat, 19 April 2024


INAgri : Pakai Sumberdaya Lokal untuk Memproduksi Hand Sanitizer Terstandar

30 Mar 2020, 17:31 WIBEditor : Gesha

Proses pembuatan hand sanitizer di laboratorium Balitbangtan | Sumber Foto:Rima

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Direktur Indonesia Agroteknologi Institut (INAgri), Syahroni, SP mengacungkan jempol pada upaya Badan Litbang Pertanian, Kementan, yang menginstruksikan semua laboratorium di lingkup Litbang untuk memproduksi alkohol, handsanitizer, dan disinfektan dengan menggunakan sumberdaya lokal.

Menurut Syahroni, tenaga ahli di laboratorium mampu mengubah sumberdaya lokal sebagai bahan baku karena telah menguasai teknologinya. "Sagu, batang shorgum, singkong dapat menjadi bahan baku alkohol. Demikian pula sirih dapat menjadi bahan baku handsanitizer alami," kata Syahroni. 

Laboratorium Litbang bahkan dapat menjadi sumber informasi interaktif online bagi masyarakat yang ingin belajar membuat alkohol, handsanitizer, maupun disinfektan terstandar. "Harus diapresiasi karena laboratorium pemerintah adalah aset cadangan di tengah krisis Covid 19," kata Syahroni

Saat ini memang laboratorium di lingkup Litbang telah dan terus memproduksi alkohol, handsanitizer, dan disinfektan. Sebut saja BPTP Riau membagikan hasil produksi handsanitizer sesuai standar WHO di Laboratorum BPTP Riau. "Di daerah bahan baku handsanitizer konvensional langka, kami bagikan sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat untuk pencegahan Covid 19," kata kepala BPTP Riau, Dr. Salwati.

Demikian pula laboratorium Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros, yang memfermentasi batang shorgum menjadi alkohol. "Setelah terbentuk alkohol, kemudian didestilasi untuk memperoleh alkohol murni," kata Sigit Budisantoso, peneliti Balitsereal, yang tengah menangani  pembuatan alkohol dari nira batang sorghum.

Proses pembuatan alkohol ini memakan waktu kurang lebih 10-12 hari sejak panen batang sorghum hingga siap menjadi produk hand sanitizer. Dengan teknologi itu batang shorgum menjadi bermanfaat sehingga tidak terbuang percuma.

Reporter : Rima Purnamayani
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018