Kamis, 18 April 2024


Marzuki Ubah Pembuangan Sampah jadi Lahan Produktif

29 Agu 2021, 21:12 WIBEditor : Gesha

Marzuki (kanan) ketika diwawancarai tabloidsinartani.com | Sumber Foto:Abda

TABLOIDSINARTANI.COM, Aceh --Kalau bertani di lahan kebun mungkin sudah biasa, tapi Marzuki menggarap tempat pembuangan sampah menjadi lahan produktif. Begitulah Marzuki (51) mengawali ceritanya kepada tabloidsinartani.com. Biasanya Marzuki bekerja sebagai penggali sumur bor, namun selama Pandemi Covid-19 beralih profesi menanam berbagai macam sayuran.

"Saya hanya ingin memanfaatkan sunberdaya lahan untuk kehidupan," lirihnya. Lahan seluas 9000 meter persegi yang terletak di Klieng Cot Aron, kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, sebelumnya tempat pembuangan sampah. Bulan Maret lalu saja, dirinya membersihkan tumpukan sampah sebanyak 17 kontainer.

Untuk instalasi air dan penyiramannya Marzuki menggunakan teknologi Springkel. Saya pasang sendiri instalasinya dari uang tabungan. Untuk 6 instalasi dengan 24 unit springkel menghabiskan dana Rp 2,4 juta. Sedangkan mesin air dan listrik masih menyewa dari tetangga.

Saat panen sawi, kangkung dan bayam ia melibatkan tiga pekerja dengan membayar upah Rp 30.000 per orang/ 2 jam. "Alhamdulillah hasil penjualan sayur sebesar Rp 6 juta per bulan," ucapnya syukur. Sehari-hari Bang Ki, panggilan akrabnya dalam berusahatani dibantu oleh Reysul Adli anaknya yang sekolah kelas 3 di SMA Negeri 8 Banda Aceh. Reysul mengaku senang  membantu ayahnya bertani karena masa Pandemi untuk biaya hidup keluarga.

Selain itu Marzuki mengambil jasa memelihara 12 ekor sapi dan kerbau dengan sistem bagi hasil. Bahkan dia menanam rumput gajah dan Indegofera untuk pakan ternak. "Di Gampong ini hanya saya yang menanam pakan ternak," ujarnya bangga.

Setiap tiga hari menghasilkan urine sapi sebanyak 25 liter. Dia berharap adanya pendampingan dari penyuluh untuk membuat teknologi bio urine dan pupuk kompos. "Saya juga ingin usaha ini hasilnya lebih meningkat untuk menambah pendapatan," ungkapnya.

Ia juga mengajak kepada milenial agar bersedia bekerjasama denganya. Pihaknya sangat senang dan bangga jika ada mahasiswa yang ingin magang dan melakukan pengabdian masyarakat. "Saya hanya tamat SMP jadi sangat butuh pembinaan untuk menambah wawasan," harapnya.

Reporter : AbdA
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018